Sementara itu, salah seorang warga desa Bojongmalaka yang tak disebutkan namanya, mengaku bahwa dirinya saat menjalani Isoman tidak ada pemantauan sama sekali oleh pihak Puskesmas Rancamanyar, sehingga satu rumah terpapar gejala Covid-19.
“Setalah melakukan swab test di Puskesmas Rancamanyar dan dinyatakan positif, perawat yang memeriksa mengatakan akan dilakukan screening. Namun, hingga saya sembuh tidak ada screening maupun pemantauan melalui WhatsApp sama sekali,” kata dia.
Karena tidak ada screening, lanjut dia, akhirnya yang ada di rumah pun bergejala Covid-19, hilangnya Indra rasa, hilang penciuman, batuk-batuk dan demam. Namun, kata dia, karena kecewa dengan layanan Puskesmas Rancamanyar, sehingga keluarganya memutuskan untuk melakukan swab test di swasta dan tidak melaporkan kepada pihak puskesmas.
“Kita kecewa dengan Puskesmas tersebut, jadi keluarga saya tidak di test di Puskesmas, dan melakukan test di swasta,” paparnya.
Sementara itu, Plt Camat Baleendah, Teguh Purwayadi mengakui bahwa ia kerap mendapat keluhan terkait lambannya pelayanan dari Puskesmas Rancamanyar terhadap warga yang terkonfirmasi Covid-19.
“Kami meminta pada semua pihak untuk memaklumi, pasalnya pelayanan Puskesmas Rancamanyar terhambat karena kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang bekerja disana,” ungkap Teguh.
Dijelaskan Teguh, Puskesmas Rancamanyar menangani warga di tiga desa, dengan jumlah penduduk yang cukup banyak. Saat ini tidak kurang dari 430 warga di tiga desa tersebut yang sedang menjalankan isoman.
“Dengan kondisi tersebut tentu memerlukan daya dukung SDM yang memadai di Puskesmas Rancamanyar, namun saat ini SDM yang ada disana justru terbatas, dari yang tadinya sekitar 40-50 orang, kini yang bertugas hanya sekitar 22 orang, karena yang sebagiannya itu sedang isoman akibat terpapar covid-19 juga,” ungkap Teguh.
Sebagai langkah antisipasi, pihak Kecamatan Baleendah bekerjasama dengan Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Baleendah yaitu dengan langsung turun ke lapangan melakukan sosialisasi.
Salah satunya dengan memberikan edukasi bahwa satgas covid-19 itu bukan hanya Puskesmas saja, tetapi RT dan RW merupakan garda terdepan sebagai pondasi awal untuk memberikan informasi dan edukasi berkaitan dengan warga yang melakukan isoman.