DEPOK – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, kini sedang menyusun langkah strategis untuk membangun Kota Depok menjadi kota zero stunting.
Stunting sendiri dapat diartikan sebagai kondisi di mana tumbuh dan kembang anak menjadi terganggu akibat masalah gizi buruk. Dengan demikian, zero (nol) stunting berarti kondisi di mana kasus stunting nyaris tidak ditemukan lagi (berhasil diatasi).
Untuk mewujudkan impian itu, Ketua TP-PKK Kota Depok, Elly Farida meminta kepada seluruh jajaran pengurus (funsionaris) TP-PKK agar mengambil peran penting.
Elly mengatakan, terdapat tiga peran yang perlu dilakukan untuk menggapai cita-cita tersebut. Pertama, perlu ada pembinaan kemampuan kader Posyandu Bina Keluarga Balita Holistik-Integratif (BKB HI).
“Kedua, pembinaan kegiatan Posyandu terintegrasi dan terakhir dibutuhkan penggerakan partisipasi masyarakat,” ucapnya.
Di samping itu, istri Wali Kota Depok itu meminta agar setiap ketua TP-PKK di tingkat kelurahan memainkan peran strategis seperti menjadi duta stunting.
“Selaku duta stunting, maka akan menjalankan sepuluh program PKK yang mengacu pada intervensi spesifik dan sensitif,” paparnya.
Kemudian, langkah strategis berikutnya yang bisa dilakukan ialah membentuk tim di tingkat kelurahan yang penetapannya melalui Surat Keputusan (SK) Lurah.
Seorang duta stunting juga diharapkan mampu, memberikan sosialisasi mengenai penyebab dan solusi stunting kepada seluruh tim.
Terakhir dan tak kalah penting, pihaknya juga meminta kepada seluruh fungsionaris TP-PKK agar lakukan optimalisasi kegiatan di Posyandu utamanya pada masa pandemi Covid-19 ini.
“Beberapa tugas yang bisa dilakukan semisal memberikan imunisasi, pemamtauan status gizi pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sekaligus pendampingan dalam Pemberian Makanan Tambahan (PMT),” pungkasnya. (hrs)