Ada Bangunan Mirip Ka’bah yang Harus Dihancurkan, Game Fortnite Akan Diblokir

JAKARTA – Polemik game Fortnite yang mewajibkan pemainnya untuk menghancurkan sebuah bangunan mirip Kabah disoroti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno.

Sandiaga Uno pun segera menginstruksikan jajarannya di Kemenparekraf untuk mengkaji sekaligus memblokir game aksi tersebut agar tidak dimainkan oleh anak-anak.

Alasannya karena game Fortnite secara langsung bertentangan dengan nilai-nilai luhur, khususnya keagamaan.

Permainan itu pun dinilainya dapat memicu perilaku tidak menghormati antar umat beragama, mendorong aksi kekerasan dan berpotensi penistaan agama.

“Lima kali sehari minimal kita menghadap Kabah, dari mana pun kita di dunia untuk menunaikan salat wajib atau salat sunnah. Dan di game ini saya diberitahu bahwa ada Ikon yang dinilai mirip Kabah yang harus dihancurkan untuk mendapatkan senjata baru dan naik ke level berikutnya,” ungkap Sandiaga Uno di Jakaka’bahrta, Senin (5/7).

“Ini yang menurut saya sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur, terutama dari segi keagamaan, termasuk kerukunan beragama, ini suatu hal yang sangat sensitif,” jelasnya.

Kabah, ditegaskan Sandiaga Uno merupakan tempat suci bagi seluruh umat muslim di dunia.

Oleh karena itu, dirinya mengaku sepakat dengan fatwa yang diterbitkan Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al Azhar Kairo, yakni larangan bagi umat muslim untuk tidak memainkan game Fortnite.

Alasannya karena permainan tersebut telah menciderai umat muslim dan berpotensi memengaruhi kepercayaan serta mental kalangan muda.

“Oleh karena itu kami akan menginstruksikan kepada tim untuk mengkaji dan segera mengeluarkan larangan. Kami juga ingin memberikan peringatan kepada beberapa pengembang permainan untuk berhati-hati,” ungkap Sandiaga Uno.

Digitalisasi, termasuk media sosial dan permainan digital dianalogikan layaknya dua mata pisau.

Pada satu sisi, digitalisasi membuka peluang usaha serta lapangan kerja, tetapi di sisi lain digitalisasi juga dapat menjadi ancaman yang merugikan.

“Ini potensi, sekaligus ancaman. Oleh karena itu game menjadi pusat perhatian kami saat ini,” ungkap Sandiaga Uno.

“Kami pastikan agar aplikasi dan pengembangan game ini justru menjadi peluang untuk kita membuka lapangan kerja, menjadi lahan usaha, tapi jangan sampai menciderai nilai-nilai luhur bangsa kita,” tegasnya. (Fin.co.id)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan