BNI Gelontorkan Kredit Rp 5,2 Triliun kepada PT Geo Dipa untuk Dua Proyek Panas Bumi

JAKARTA – Bank Negara Indonesia (BNI) mengelontorkan kredit sebesar USD 34 Juta atau sekitar Rp 5,2 Triliun kepada PT Geo Dipa Energi untuk pembangunan dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Kesepakatan ini tertuang dalam perjanjian kredit kedua belah pihak pengembangan dan pembangunan PLTP Patuha unit 2 (1x55MW) dan PLTP Dieng unit 2 (1X55MW).

Penyaluran kredit ditandai oleh BNI oleh Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim dan Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi 2 Maya Agustina secara virtual di Jakarta, Rabu (23 Juni 2021).

Turut menyaksikan penandatanganan tersebut secara virtual Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, serta jajaran direksi Geo Dipa Energi.

Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir mengatakan, kredit ini merupakan bukti bahwa BNI mendukung secara penuh upaya pengembangan pemanfaatan energi listrik yang berasal dari energi terbarukan.

PT Geo Dipa Energi merupakan BUMN yang bergerak dibidang energi panas bumi, yang mengemban tugas Pemerintah untuk mengembangkan pemanfaatan energi listrik khusus yang berasal dari energi terbarukan.

Silvano menambahkan, kredit untuk energi searah dengan salah satu arah strategi bisnis BNI pada tahun 2021 yaitu peningkatan bisnis yang berkelanjutan melalui peningkatan portofolio hijau.

‘’BNI memang secara aktif menyalurkan pembiayaan kepada berbagai pembangkit berbasis energi terbarukan, antara lain pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga minihydro, dan pembangkit listrik tenaga panas bumi,’’tutur dia dalam keterangan rilisnya kepada Fin.co id.

Sementara itu, Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim mengatakan, perjanjian non cash loan dengan BNI merupakan bagian dari pengembangan energi terbarukan di Tanah Air. Pihaknya berharap kerjasama dengan BNI dapat terus terjalin secara berkelanjutan.

Saat ini trend transisi energi pembiayaanya membutuhkan 3 aspek yaitu Environmental, Social, dan Corporate Governance (ESG).

Jika tidak mengikuti, kita akan kehilangan kesempatan untuk menikmati pendanaan yang menarik yang sesuai dengan tuntutan dunia terhadap turunnya atau menguranginya gerakan rumah kaca di dunia.

‘’Semoga ke depannya Indonesia dapat menjadi Geothermal Center of Excellence dan dukungan dari BNI dapat terus terjalin,” pungkasnya. (fin. Co.id)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan