Pemkot Cimahi Bakal Cari Konsultan Pengembangan Ekowisata

CIMAHI – Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi menyebutkan, ekowisata harus terbangun tahun ini sebab anggaran yang digunakan merupakan bantuan dari Pemprov Jawa Barat melalui skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Target tahun ini karena dibiayai PEN. Dikerjakan tersedianya waktu, yang penting harus ada progres,” kata Kepala Disbudparpora Kota Cimahi, Budi Raharja, Selasa (22/6).

Pengembangan ekowisata akan dilakukan di Kampung Torobosan, RT 02/12, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Lahan yang bakal digarap adalah objek Desa Wisata Cimahi Torobosan (Dewi Citos) yang sudah ada sejak tahun 2015.

Namun di tahun 2017, objek wisata Dewi Citos terpaksa ditutup karena permasalahan finansial. Kini lahan tersebut masih terbesar terbengkalai lantaran hanya dipenuhi rerumputan. Sementara saung yang tersisa sudah lapuk dan rapuh.

Budi mengatakan, hingga saat ini tahapan pengembangan ekowisata masih berkutat dalam proses lelang konsultan. Untuk konsepnya, masih mengacu pada Detail Engineering Design (DED) yang sudah dibuat tahun 2019.

“Konsep masih sesuai DED tapi mungkin harus ada review juga tentang harga karena dibuat 2019,” ucap Budi.

Dikatakannya, untuk pengembangan ekowisata tersebut, pihaknya mendapat bantuan anggaran sebesar Rp 4,5 miliar lebih dari Pemprov Jabar.

“Kota Cimahi alhamdulillah dapat bantuan untuk pengembangan destinasi wisata. Kita ngusulinnya memang Rp 5 miliar, di-acc Rp 4,5 miliar lebih,” terang Budi.

Lahannya yang akan dibangun ekowisata masuk Kawasan Bandung Utara (KBU) yang berada di kawasan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Pembangunannya pun harus mengikuti Perda KBU.

“Kalau ekowisata, wisata yang berwawasan lingkungan. Tentunya nantinya ada fungsi edukasinya juga,” jelas Budi. (fey)a

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan