Bank Dunia Berikan Pinjaman ke Indonesia Sebesar Rp24,6 Triliun

JAKARTA – Bank Dunia telah menggelontorkan dana pinjaman atau utang ke Indonesia sekitar USD 1,7 miliar dolar atau setara Rp24,6 triliun (kurs Rp14.489 per dolar AS).

Skema pencairan utang tersebut diberikan secara bertahap untuk mendukung tiga program pemerintah.

Pertama, sebesar USD400 juta untuk mendukung reformasi demi memperdalam, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat ketahanan sektor keuangan pada 11 Juni 2021.

Kedua, sebesar USD800 juta untuk mendanai reformasi kebijakan investasi dan perdagangan, serta membantu percepatan pemulihan ekonomi pada 16 Juni 2021.

Ketiga, USD500 juta untuk program penanganan pandemi covid-19, termasuk penguatan sistem kesehatan dan program vaksinasi gratis dari pemerintah pada 19 Juni lalu.

Utang USD400 juta dari Bank Dunia bakal digunakan untuk mendorong kemampuan sektor keuangan bertahan dari guncangan serta membantu pembayaran bantuan sosial yang berskala besar kepada masyarakat rentan selama krisis dan tahap pemulihan covid-19,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, Senin (21/6).

Sementara Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu, Kahkonen menuturkan pinjaman USD800 juta akan digunakan untuk dukungan kebijakan pembangunan (Development Policy Operation/ DPO) berdasarkan dua pilar, yakni peningkatan investasi dan reformasi perdagangan.

“DPO sendiri bertujuan untuk mendukung reformasi besar di bidang perdagangan dan investasi Indonesia, sejalan dengan hubungan kerja sama yang sudah berjalan lama antara World Bank Group (WBG) dengan Indonesia,” kata Kahkonen.

Terakhir, terkait pinjaman sebesar USD500 juta akan digunakan untuk menambah pembiayaan isolasi pasien covid-19, meningkatkan ketersediaan tempat rawat, pengujian, hingga komunikasi publik dan pengawasan.

“Pembiayaan ini juga akan membantu sistem kesehatan Indonesia menjadi lebih tangguh dan memperkuat surveilans kami melalui pengujian dan penelusuran kasus baru covid-19, termasuk surveilans genomik untuk varian baru,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Sebagai informasi, selain dapat suntikan pinjaman Bank Dunia, Indonesia juga mendapat aliran pendanaan dari Bank Investasi Infrastruktur Asia dan KfW Jerman mencapai USD1,24 miliar atau setara Rp17,89 triliun.

Pendanaan ini merupakan dukungan keuangan inisiatif bagi penanganan pandemi. (fin.co id)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan