Guru Harus Bisa Adaptasi dengan Perkembangan Digital, Kemdikbud Sudah Siapkan Pelatihan

JAKARTA – Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI), Danang Hidayatullah, mengatakan bahwa dalam mempersiapkan PTM terbatas, teman-teman IGI membantu rekan sesama guru untuk dapat mengubah pola pikir guru selama ini, yaitu bisa beradaptasi melakukan pembelajaran daring dan luring dengan baik karena perkembangan digital ini tidak bisa dihindari.

Penguasaan teknologi digital menjadi salah satu fokus dari pengurus IGI dalam rangka meningkatkan kompetensi guru.

Pihaknya mendukung program-program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Termasuk bagaimana membantu para guru agar bisa mempelajari hal mendasar terkait penggunaan platform pembelajaran.

“Ini pergerakannya cukup masif. Para guru menerima tawaran program dari Kemendikbudristek yang kita kolaborasikan dengan program kita di IGI untuk mendukung peningkatan kompetensi guru,” kata Danang.

Danang optimistis bahwa guru bisa menginspirasi guru lain maupun peserta didik untuk mempelajari berbagai platform digital yang menunjang pembelajaran. Salah satunya dengan pelatihan dari Kemendikbudristek yang dapat diakses melalui laman ayogurubelajar.kemdikbud.go.id.

Hingga saat ini, sudah ada sekitar 13 juta guru yang sudah mengakses laman tersebut. Terdapat tujuh seri pelatihan, seperti seri AKM, Seri Belajar Mandiri, Seri Kecakapan Hidup, Seri Belajar Masa Pandemi, Seri Pendidikan Inklusif, Seri PAUD, Seri Kemampuan Nonteknis atau soft skill dan adaptasi teknologi. Para tenaga pendidik bisa mengikuti pelatihan ini secara gratis.

 

Guru Bisa Wujudkan Pembelajaran yang Baik

Sementara itu, Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag), Ahmad Hidayatullah, menjelaskan bahwa terdapat tiga hal yang bisa dilakukan oleh para guru dalam melakukan pembelajaran yang baik di masa pandemi ini.

“Pertama, kita berharap para guru tetap terbuka untuk terus berinovasi dan berkreasi untuk memunculkan berbagai macam ide pelayanan, teknik pembelajaran yang efektif untuk peserta didik kita,” kata Ahmad.

Kedua, untuk guru-guru di madrasah, Ahmad mempersilakan memanfaatkan pembelajaran elektronik (e-learning) madrasah yang sudah disiapkan oleh Kemenag. Pada aplikasi dapat ditemukan berbagai menu yang bisa dimanfaatkan.

“Guru-guru bisa membangun kelas diskusi dan membuat kelompok-kelompok kecil. Selain itu juga di madrasah sudah diberikan ruang aplikasi platform yang memungkinkan guru-guru tetap bisa berkreasi, berinovasi untuk memberikan pembelajaran,” jelas Ahmad.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan