Tak Ada Varian Baru Covid-19 di KBB

NGAMPRAH – Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (KBB) memastikan belum menemukan kasus Covid-19 yang berasal dari varian baru meski terjadi ledakan kasus cukup signifikan di KBB.

Ledakan kasus Covid-19 yang terjadi di Bandung Barat selama beberapa pekan terakhir dipicu oleh tranmisi lokal seperti perjalanan antardaerah saat libur Idul Fitri dan klaster keluarga.

Kepala Dinkes KBB, Eissenhower Sitanggang mengatakan, pihaknya telah melakukan indentifikasi terhadap faktor penyebab ledakan kasus Covid-19 di KBB dan tak ada yang berkaitan dengan varian baru.

“Berdasarkan hasil identifikasi kebanyakan penularan di KBB berasal dari klaster keluarga. Sampai saat ini belum kita jumpai klaster luar kota. Begitupun penemuan kasus varian baru,” kata Eissen kepada wartawan, Rabu (16/6).

Di Bandung Barat sendiri terdapat 3 klaster Covid-19 yang terletak beberapa wilayah yaitu di Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, dan kalster toko modern IKEA.

Tiga klaster ini muncul dampak mobilitas warga yang tinggi pada libur Lebaran lalu.

“Untuk kasus yang di Cibogo kita sudah survey, sekarang kondisinya sebanyak sekitar 86 orang. Dari 86 orang hanya beberapa orang yang memiliki gejala,” ungkapnya.

Klaster kedua ditemukan di Kampung Cidadap, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu. Juru Bicara Satgas Covid-19 KBB, Agus Ganjar Hidayat mengatakan kasus tersebut berawal ketika ada salah satu warga meninggal dunia yang dikunjungi oleh sejumlah warga dari luar kota.

Selang beberapa hari, muncul keluhan serentak dari warga mengalami batuk dan flu. Total 42 warga mengalami keluhan tersebut. Namun setelah dites, hanya 27 orang yang positif Covid-19.

“Klaster di Kampung Cidadap, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu ini bermula dari kunjungan warga meninggal dunia dilayat oleh saudara-saudaranya dari luar kota seperti Jakarta dan Bogor. Tak lama kemudian masyarakat sekitar mengalami gejala batuk flu,” katanya.

Sementara itu, klaster Covid-19 di Bandung Barat juga ada di Kecamatan Padalarang. Berawal dari ditemukannya 9 pegawai perusahaan ritel asal Swedia. IKEA Kota Baru Parahyangan kasus itu semakin hari semakin bertambah.

“Berdasarkan hasil tracing dan testing pada 25 orang kontak erat ditemukan penambahan 8 kasus positif baru. Maka total menjadi 17 orang dari klaster IKEA,” pungkas Agus. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan