Dinilai Margondasentris, Begini Tanggapan Dewan Terkait Pembangunan di Depok

DEPOK – Munculnya opini di masyarakat baru-baru ini yang menyebut pembangunan di Kota Depok cenderung berpusat pada kawasan Margonda (Margondasentris), mendapat tanggapan luas utamanya di kalangan elite.

Anggota legislatif Provinsi Jawa Barat, H. M. Hasbullah Rahmat, misalnya, menilai persepsi masyarakat tersebut memang perlu disikapi secara bijak.

Salah satunya dengan memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang seperti apa desain pembangunan di Kota Depok itu sendiri.

Ia mengatakan, desain pembangunan di Kota Depok sebenarnya bisa ditengok pada Peraturan Daerah (Perda) tentang Tata Ruang Wilayah Kota Depok.

“Memang harus diakui bahwa proses pembangunan di Kota Depok sedikit agak terlambat jika dibandingkan dengan kawasan Margonda,” kata Hasbullah saat diwawancara Jabar Ekspres, Selasa (15/6).

“Hal itu terjadi karena pembangunan daerah ekonomi baru itu perlu didukung oleh infrastruktur seperti jalan dan sebagainya,” tambahnya.

Menurutnya, secara ideal pembangunan mesti dilakukan secara merata di setiap wilayah (11 kecamatan yang ada di Kota Depok).

“Jadi tidak akan terjadi yang namanya Margondasentris kalau infrastruktur sarana prasarana penunjang pertumbuhan ekonomi itu terbangun merata di masing-masing wilayah,” jelasnya.

Namun, dalam realisasinya tidak semudah yang dibayangkan banyak pihak. Ia menyebut, ada beberapa faktor yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi serta perkembangan infrastruktur yang masif di satu wilayah.

“Sederhananya begini, setiap pengusaha atau pelaku ekonomi itu akan lebih tertarik untuk berinvestasi di daerah yang perspektif uang putarannya besar,” terang Hasbullah.

“Ini hanya salah satu contoh, mengapa ada wilayah tertentu yang pembangunan infrastruktur dan ekonominya relatif tumbuh dan berkembang lebih cepat dibandingkan daerah lainnya,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, agar pembangunan tidak hanya bertumpu pada Margonda, maka beberapa kawasan strategis lainnya bisa menjadi opsi untuk didorong menjadi pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru.

“Sebut saja kawasan Tol Jagorawi-Cinere, kalau sudah menyambung harapan kita sepanjang jalur tol itu juga akan tumbuh pertumbuhan ekonomi baru yang nantinya diikuti pembangunan infrastruktur layaknya di kawasan Margonda,” ujarnya.

Sekanjutnya, ada juga kawasan sepanjang jalan arteri Juanda. Kawasan ini tak kalah strategis dengan Margonda.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan