Permintaan Plasma Darah Convalescent Meningkat, PMI Kota Bandung Sebut Masih Sulit Dapatkan Pendonor

BANDUNG – Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bandung Uke Muktimanah  mengatakan bahwa di masa pandemi Covid-19 seperti ini ketersediaan stok Plasma Darah Convalescent di PMI Kota Bandung nampak kosong.

Terkait hal itu, dikarenakan permintaan Plasma Darah Convalescent di masa pandemi itu terus meningkat.

“Jadi dulu itu sebulan atau dua bulan saja permintaan hanya 10 labu per hari, tetapi sekarang permintaan naik hingga per harinya 30 sampai 35 labu plasma,” ungkap Uke kepada wartawan di Kantor PMI Kota Bandung, Jl. Aceh No.79, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Senin (14/6).

“Jadi kondisi ini tak seimbang antara permintaan dan jumlah pendonornya. Kami kesulitan mencari pendonornya karena datanya itu ada di rumah sakit-rumah sakit,” sambungnya.

Sementara itu, Uke juga mengatakan bahwa pihaknya kini kesulitan mendapatkan stok darah tersebut, itu dikarenakan terkadang penyintas Covid-19 tak mau ketahuan bahwa mereka sempat terkonfirmasi.

Serta mereka juga tak terbiasa melakukan donor sehingga ada rasa khawatir. Selain itu, penyintas yang boleh mendonorkan plasmanya memiliki kurun waktu 2 minggu sampai 12 minggu.

“Orang yang tanpa gejala (OTG) meningkat saat ini dan orang yang biasa memerlukan plasma itu ialah mereka yang bergejala sedang. Pascalebaran ini permintaan plasma lebih banyak,” ujarnya

Terkait itu, Uke mengatakan bahwa permintaan plasma convalescent ini tak tergantung pada kategori usia.

Baik anak atau lansia (lanjut usia), melainkan juga semua kategori membutuhkan plasma.

Sementara itu, ia juga mengaku hingga kini tak ada ketersediaan atau stok plasma di PMI Kota Bandung, sejak awal terjadinya pandemi

“Sulit sekali mencari pendonor plasma itu. Permintaan (plasma) naik per Januari 2021,” ucapnya.

Ia juga menambahkan bahwa kini pihaknya telah memberikan informasi kepada sejumlah rumah sakit.

Melalui surat edaran, dirinya juga mengatakan bahwa kini telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, mengimbau kepada para penyintas agar mau mendonorkan plasmanya.

“Data penyitas Covid-19 itu kan adanya di Rumah Sakit. Kami hanya ada data pendonor darah saja, jadi Rumah Sakit harus mengedukasi pasien-pasien Covid-19 yang sudah pulang agar ketika setelah 2 minggu tak merasakan gejala, itu bisa datang ke PMI untuk donor (Plasma Konvalesen),” pungkasnya. (Mg10)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan