BANDUNG BARAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih terus melakukan proses pencarian terhadap seorang korban tenggelam di Waduk Cirata.
Empat hari berlalu korban tenggelam atas nama Sutarno (40) warga Kampung Ciastana, RT 1/11, Desa Nyenang, Kecamatan Cipeundeuy, KBB, belum juga ditemukan.
Seperti diketahui, Sutarno alias Mas Ono itu tenggelam setelah dirinya terpeleset dari perahu yang didayungnya di perairan Waduk Cirata, pada Selasa (1/6) sore.
Humas Kantor SAR Bandung Seni Wulandari, mengatakan hingga saat ini tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban dengan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
“Pencarian terhadap korban yang tenggelam di Waduk Cirata Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat memasuki hari keempat pencarian masih nihil,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (4/6).
Seni mengatakan, sejak hari pertama pencarian korban, Tim SAR gabungan terkendala banyaknya eceng gondok yang memenuhi perairan di sekitar lokasi kejadian.
“Jadi tim harus hati-hati menggunakan LCR karena khawatir eceng gondok melilit mopel LCR,” kata Seni.
Dalam melakukan pencarian korban tersebut kata Seni, tim SAR gabungan dibagi menjadi 2 SRU dengan pembagian tugas bersama sama melakukan penyisiran menggunakan masing masing 1 unit LCR di sekitar lokasi kejadian.
Sementara untuk unsur SAR yang terlibat dalam pencarian korban itu, yakni Kansar Bandung, Koramil Cipeundeuy, Polsek Cipeundeuy, BPBD Kabupaten Bandung Barat, Damkar Kabupate Bandung Barat, PJB Up Cirata, dan Tagana.
“Selain itu dibantu, pramuka Peduli Majalengka, IEA Cianjur, IEA Subang, Relawan Pasundan Subang, Raksa Jagad Indonesia, Jabar Quick Respons, YURC BATIM 1033, HIMAPA, Janabuana dan Nelayan setempat,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Supriono, mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima bahwa kejadian tersebut terjadi pukul 15.00 WIB saat korban sedang mengantarkan barang ke kolam jaring apung.
“Kemudian pada saat perjalanan pulang, perahu korban terhalang tanaman eceng gondok,” ujarnya.
Setelah itu, kata Supriono, korban kemudian membersihkan eceng gondok tersebut karena menyebabkan perahu yang ditumpangi korban terus goyang.
“Kemudian membuat korban jatuh dari perahu, lalu tenggelam,” kata Supriono. (mg6)