CIPEUNDEUY – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan sekitarnya pada Selasa (1/6) sore, memicu terjadinya longsor di sejumlah titik.
Salah satunya yakni longsor yang terjadi di Jalan Raya Cipatat-Cipendeuy melalui Desa Sarimukti.
Di jalur itu tercatat sedikitnya ada tujuh titik longsor besar. Akibat bencana itu jalan raya sempat lumpuh dan enam rumah milik pemungut sampah di TPA Sarimukti rusak parah.
Tujuh titik longsor itu terjadi di hutan jati Bandung Utara milik Perhutani KRPH Rajamandala, seusai diguyur hujan deras.
Material longsor tidak hanya menggerus tanah tapi juga pohon-pohon besar yang berfungsi sebagai penyangga bila terjadi longsor.
“Hujan deras kemarin sore. Sedangkan longsor terjadi pada sore hingga malam hari. Kami mencatat ada tujuh titik longsor sepanjang jalan ini,” kata Mandor Polter Perhutani KRPH Rajamandala, Nandar kepada wartawan, Rabu (2/6).
Menurut Nandar, selain hujan deras, longsor dipicu karena saluran air di jalan raya tidak berfungsi.
Kendati demikian, bencana tersebut tak sampai menelan korban jiwa, hanya mengakibatkan kerusakan enam rumah.
“Tidak ada korban jiwa, hanya saja enam rumah rusak. Untuk saat ini jalan sudah bisa dilalui, hanya tinggal material lumpurnya saja sebagian belum dibersihkan,” pungkasnya.
Salah satu pemilik rumah yang rusak Dudung (42) mengatakan peristiwa longsor terjadi pada malam hari atau setelah hujan.
Beruntung ia selamat, karena tidak sedang berada di dalam rumah. Namun, kejadian itu membuat sejumlah barang berharga miliknya tak mampu diselamatkan.
Dudung yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang, juga hanya bisa pasrah lahan usahanya hancur oleh longsor.
“Saya selamat karena sedang di luar rumah. Tapi TV, kulkas, barang dagangan semuanya habis,” pungkasnya. (mg6)