BANDUNG – Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang sedang digalakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf).
Dengan mengangkat tema “Indonesia Bangkit”. Program ini diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”.
Sebuah acara yang menggabungkan kekuatan sosial media dan media mainstream, diisi dengan kegiatan kunjungan menjelajah desa wisata yang sudah berkembang maupun berkelanjutan di daerah regional dan dilaksanakan dengan mengikuti protokol Kesehatan.
Setelah mengunjungi 3 desa wisata sebelumnya yaitu desa wisata Pujon Kidul Kabupaten Malang, desa wisata MAS Ubud Bali dan desa wisata Tugu Selatan Cisarua Bogor.
Kali ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke desa wisata yang berada di kaki gunung Ceremai yaitu desa wisata Cibuntu, Kabupaten Kuningan.
Desa Cibuntu, Kabupaten Kuningan dipilih dalam kegiatan sosialisasi ini karena Desa Cibuntu dikenal sebagai juara di level ASEAN untuk pariwisata.
Desa Wisata Cibuntu pernah menyabet penghargaan sebagai desa wisata terbaik urutan kelima tingkat ASEAN pada 2016 untuk bidang homestay.
Selain itu, pada 2017, desa ini juga terpilih sebagai desa wisata terbaik peringkat dua di Indonesia dalam perhelatan Community Based Tourism (CBT) Kementerian Pariwisata Indonesia.
Selain itu Cibuntu memiliki daya tarik wisata berupa air terjun, kolam renang, dan camping ground dimana pengunjung bisa menikmati suasana alam yang asri dengan berbagai fasilitas yang lengkap.
Atraksi budaya juga menjadi daya tarik tersendiri yang ditawarkan oleh Desa Cibuntu adalah tarian penyambutan pengunjung. Selain itu daya tarik lainnya berupa suvenir kriya, yaitu produk-produk kesenian yang terbuat dari pemanfaatan limbah kayu.
Selain itu juga banyak tersedia homestay, sebagai tempat istirahat dan penginapan untuk wisatawan.
Dengan gencarnya sosialisasi program desa wisata yang menjadi salah satu program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini.
“Karena pandemi maka desa terpaksa harus mencari cara untuk dapat survive dan menghasilkan pendapatan lain yang tidak sekedar berpangku pada pekerjaan mayoritas masyarakatnya saja,” katanya.