BANDUNG – Progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) sampai saat ini sudah 73,48 persen. Bahkan akan memasuki tahap kesiapan operasi.
Hal ini dikatakan, Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi ketika menerima kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika melakukan kunjungan kerja di proyek kKCB tepatnya di Casting Yard #1
Casting Yard #1 memiliki luas 165.500 m2 – dan memproduksi total 1018 unit box girder yang didistribusikan ke sepanjang proyek KCJB di area Jakarta – Karawang.
Dalam kunjungan tersebut Presiden Jokowi melakukan video conference secara daring untuk mendapatkan laporan terkait perkembangan Proyek KCJB dari Section Stasiun Halim, Section Tunnel #6 DK 88, dan Section Track Laying Base DK 145 oleh penanggung jawab proyek di masing-masing Section.
Presiden Jokowi dalam sesi video conference menyampaikan pesan, proyek KCJB dapat diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
‘’Jadi saya mengingatkan, bahwa pada akhir tahun 2021, proyek KCJB sudah memasuki tahapan kesiapan operasi (readiness to operate), dan seluruh proyek dapat sepenuhnya rampung pada akhir tahun 2022 mendatang,’’ujar presiden dalam sambutannya ketika melakukan video conference, Rabu, (19/5)
Selain itu, Presiden didampingi Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok Xiao Qian, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, meninjau lokasi kedua, yaitu Outlet Tunnel #1 yang berlokasi di Km 5+500 Tol Jakarta-Cikampek.
Tunnel yang dapat memuat 2 (dua) lintasan kereta cepat di dalamnya ini memiliki diameter 13,2 meter dan Panjang 1,8 kilometer.
Terowongan ini sudah berhasil ditembus sejak bulan Desember 2020 lalu, Tunnel #1 adalah terowongan yang dibuat dengan Tunnel Boring Machine (TBM) terbesar di Indonesia yang didatangkan khusus untuk menggali struktur Tunnel #1 ini.
TBM KCJB tersebut pertama kali mendarat di Indonesia pada Februari 2019 dan proses perakitan dan commissioning-nya berhasil dirampungkan di bulan Maret 2019.
Setelah mendapatkan izin operasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan (KKJTJ) pada bulan Oktober 2019, TBM KCJB dapat memulai penggalian struktur terowongan bawah tanah yang melintasi area – area kritis seperti struktur LRT, gerbang & jalan tol Jakarta-Cikampek, perumahan hingga fasilitas sosial seperti Masjid tanpa menimbulkan gangguan.