Konsep Pemanenan Air Hujan untuk Menghemat Air Tanah

BANDUNG – Jawa Barat memiliki potensi curah hujan yang tinggi, dengan rata-rata sekira 2.000 mm per tahun. Sumber daya air yang melimpah tersebut dapat menjadi petaka atau manfaat, bergantung pada pengelolaannya. Sebab, dalam Al-Qur’an pun dijelaskan air sesungguhnya membawa manfaat.

“Dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi yang tadinya sudah mati. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).” (QS. An-Nahl:65).

Pengelolaan air yang baik dapat mewujudkan ketahanan air, yaitu kemampuan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan dalam pemenuhan kebutuhan air untuk berbagai keperluan dan mengelola bencana terkait air.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Jawa Barat menyelenggarakan webinar kajian Al-Qur’an dan Sains bertajuk “Air dalam Pandangan Al-Qur’an”, menghadirkan Prof. Chay Asdak, Ir., M.Sc., Ph.D, Profesor/ Guru Besar dalam bidang Ilmu Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Universitas Padjadjaran.

Ia menjelaskan, berdasarkan Pemantapan Ketahanan Air yang disusun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), ketahanan air diperlukan untuk mendukung sektor-sektor strategis, pencegahan bencana, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya, untuk mewujudkan ketahanan air tersebut, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pemerintah yang berwenang perlu merehabilitasi hutan dan lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) kritis, membangun infrastruktur sumber daya air, mengelola danau, rawa, situ, dan sumber air lainnya secara terpadu dan berkelanjutan, menyediakan rain water harvesting, membangun hutan kota, serta pencegahan erosi dan sedimentasi.

Sementara itu, masyarakat dapat melakukan efisiensi pemanfaatan air melalui prinsip reduce, reuse, dan recycle, turut dalam kampanye “Simpan, Jaga, dan Hemat Air”. Teknologi pun perlu dikembangkan untuk mengelola air dan limbah yang murah dan ramah lingkungan.

Iapun menyoroti curah hujan yang tinggi di Jawa Barat dapat memicu bencana seperti banjir dan longsor yang terjadi saat musim hujan. Seharusnya, potensi tersebut dapat dimanfaaatkan.

“Potensi 2000 lebih mm air di Jawa Barat sebagian besar menjadi petaka bukan menjadi manfaat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan