Dirjen Rehsos Pantau Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sumba Timur

Dalam peninjauan ini Dirjen Rehsos menyalurkan Bantuan dari Kemensos untuk warga korban bencana alam di Desa Katikutana berupa matras 100 lembar, Food Ware (peralatan dapur untuk dapur mandiri) 100 paket dan peralatan dapur keluarga 100 paket.

“Kemensos baru saja menyerahkan sejumlah bantuan yang sudah sampai ke gudang logistik kabupaten melalui Dinsos baik matras maupun peralatan dapur untuk dapur mandiri, juga peralatan makanan untuk setiap keluarga yang terdampak,” tutur Harry Hikmat.

Di Desa Katikutana tercatat ada 55 kepala keluarga yang perlu direlokasi karena rumahnya rusak dan tidak bisa ditinggali lagi. “Penanganan relokasi warga tersebut memerlukan tahapan yang perlu dipahami oleh masyarakat. Paling tidak, data yang lebih akurat, pengusulan kepada pihak terkait, terutama dengan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) yang akan mengkoordinasikan pembangunan hunian tetap, dan sejumlah persyaratan lain termasuk keabsahan tanah yang akan ditempati warga untuk relokasi,” terang Harry Hikmat.

Harry menambahkan bahwa ini menjadi hal yang sangat penting untuk dipahami, sehingga proses pengecekan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) tetap dilakukan, agar jangan sampai setelah dibangun menimbulkan masalah sengketa tanah.

Berdasarkan informasi dari Kepala Desa setempat, tanah yang akan ditempati untuk relokasi merupakan tanah hibah dari warga masyarakat untuk warga yang terdampak sehingga tidak ada masalah yang harus dikhawatirkan.

Menurut Harry Hikmat, sambil menunggu relokasi, masyarakat harus tercukupi kebutuhannya. Saat ini pemda sudah memberikan dukungan termasuk juga Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari Kemensos yang sudah tersampaikan, bisa membantu memenuhi kebutuhan warga untuk 1-2 minggu kedepan. Kalau waktunya lebih lama, perlu bantuan yang sifatnya berkelanjutan termasuk jaminan hidup untuk warga.

“Disini cukup bagus gotong royong atau swadaya masyarakatnya, sehingga keluarga yang menjadi korban pun sebagian tidak di pengungsian tetapi ditampung di rumah keluarga atau saudara, bahkan ada yang tinggal di tetangga. Ini suatu hal yang menjadi contoh yang baik bagi daerah-daerah lain yang terdampak,” ungkap Harry Hikmat.

“Baru saja saya menemui lanjut usia berusia diatas 90 tahun, yang ditempatkan di rumah Kaur, saya kira gotong royong dan kepedulian seperti itu menjadi penting dalam situasi sulit sekarang ini. Mudah-mudahan semua bisa teratasi,” pungkas Harry Hikmat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan