LSM Penjara: Jangan Giring Opini Negatif Tentang Ajay

CIMAHI – Saat ini banyak opini negatif yang beredar dimasyarakat terkait kasus yang menimpa Wali Kota Cimahi non aktif Ajay M. Priatna. Sehingga harus buru-buru diluruskan agar pembulian terhadap pemimpin yang mereka pilih sendiri tidak terus berlanjut.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Kinerja Aparatur Negara (LSM Penjara), Andi Halim saat ditemui di Jalan Baros Kota Cimahi, Selasa (27/4).

”Perlu diluruskan dan jangan sampe membully walikota yang sebenarnya mereka pilih sendiri. Padahal mereka tidak paham masalah yang sebenarnya,” katanya.

Menurutnya, untuk mengetahui persoalan yang terjadi sebaiknya warga datang menyaksikan sidang yang digelar di pengadilan.

”Ayo kita datang kepengadilan, itu sidang terbuka untuk umum. Jangan sampai kita menggiring opini yang belum kita pahami,” ujarnya.

”Jadi masyarakat berpikir karena ditangkap KPK betarti korupsi. Padahal kalau dilihat, korupsi apa? Uang siapa yang dikorupsi? Jelas disini tidak ada APBD yang di Korupsi,” imbuhnya.

Setelah tiga kali mengikuti dan mengamati jalannya sidang, dia mengaku, ternyata apa yang terjadi jauh dari pemikiran warga Cimahi selama ini, yang menduga adanya suap perizinan dikasus Ajay itu. Namun, sesudah bergulir dipersidangan maka mulai tampak kasus yang sebenarnya.

”Dalam fakta persidangan kami melihat dan mendengar apa yang dikatakan saksi di persidangan tidak ada campur tangan atau intervensi dari pak Ajay terhadap perizinan,” terangnya.

”Selama ini masyarakat dibingungkan dengan pertanyaan kok bisa sekelas rumah sakit swasta melakukan suap hingga Rp 3,5 miliar. Sedangkan retribusi dari RS itu untuk PAD hanya Rp 40 juta. Ini yang membingungkan. Karena judul yang beredar saat ini suap perizinan RS,” bebernya.

Kendati demikian, pihaknya masih akan menunggu kelanjutan dari kasus tersebut. Sebab saat ini kasus itu masih bergulir.

”Kami hanya mencoba menyampaikan apa yang kami dengar dan kami lihat dipersidangan. Ternyata pak Ajay tidak melibatkan atau bahkan merugikan keuangan daerah,” tegasnya.

Untuk itu, dia mengimbau agar warga mau memahami fakta fakta yang ada. Bahkan dia juga meminta warga jangan asal mendengar atau membaca dari berita saja.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan