UMKM Harus Tembus Pasar Global

JAKARTA – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI terus mendorong tiap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk lebih meningkatkan daya saing hingga pada tingkat pasar global hal ini berkaitan dengan peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2021.

“Sektor ekonomi kreatif mempunyai potensi besar menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia ke depan,” kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna Laoly, di Jakarta, Senin.

Indonesia mencatatkan kontribusi kekayaan intelektual sebesar Rp1.105 triliun pada 2019 atau sekitar tujuh persen dari rata-rata produk domestik bruto (PDB) dengan serapan tenaga kerja sebanyak 17 juta orang selama satu tahun.

Menkumham Yasonna Laoly mengatakan capaian kekayaan intelektual pada PDB tersebut menempatkan Indonesia pada posisi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. “Dalam persentase kontribusi ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual terhadap PDB,” ujar Yasonna.

Capaian itu sejalan dengan visi Presiden dan Wakil Presiden yang menginginkan ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual sebagai poros baru ekonomi nasional di era digital, serta mewujudkan Indonesia menjadi negara terbesar dalam sektor ekonomi digital.

“Ini juga menjadi indikasi bahwa sektor ekonom kreatif berbasis kekayaan intelektual tidak bisa diremehkan. Sebab, berdampak nyata pada ekonomi nasional,” kata Menteri yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.

Geliat ekonomi kreatif para pelaku UMKM Indonesia menjadi penting dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusi. Meskipun sempat terdampak resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Namun, nyatanya UMKM justru yang memiliki ketahanan tinggi dan berperan sebagai bantalan perekonomian nasional. Karena kemampuannya bertahan pada periode tekanan dan dapat tumbuh kembali lebih cepat.

Lebih lanjut, Yasonna mengatakan arahan Presiden Joko Widodo agar terus menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif dengan memberdayakan masyarakat Indonesia, sehingga produk lokal dapat menjadi pemimpin di pasar negara sendiri bahkan di tingkat global.

“Utamanya mendorong masyarakat untuk bangga terhadap produk buatan dalam negeri dan membangun sektor industri kreatif yang bermuatan potensi kekayaan intelektual,” ujar dia. (Antara)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan