Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Terus Digencarkan di Indonesia

Undangan dan tawaran Co-chairmanship Dialog FACT kepada Indonesia merefleksikan pengakuan Inggris terhadap komitmen kuat Indonesia dalam penanganan di bidang perlindungan lingkungan hidup, keanekaragaman hayati dan perubahan iklim.

“Terdapat peluang bagi dunia untuk melakukan suatu pendekatan yang berkelanjutan antara pemanfaatan lahan dan produksi komoditas senilai US$4,5 triliun setiap tahun hingga 2030, seraya menjaga lingkungan,” ujar Lord Goldsmith.

Menko Airlangga juga menjelaskan upaya yang telah dilakukan Pemerintah dalam mewujudkan produksi dan perdagangan berkelanjutan yaitu dengan: (1) penerapan sistem jaminan legalitas kayu dan minyak sawit berkelanjutan (ISPO), (2) upaya mengurangi kayu illegal dan deforestasi, (3) upaya restorasi dan rehabilitasi lahan gambut, serta (4) penetapan lahan konservasi.

Upaya dilakukan untuk mengurangi emisi sebesar 29 persen di 2030 dan bahkan bukan tak mungkin dengan dukungan kerjasama internasional diperkirakan dapat dikurangi hingga 41 persen emisi di 2030.

Pertemuan ini menyepakati Joint Statement on Principles for Collaboration under the Sustainable Forest Management, Agriculture and Commodity Trade (FACT) Dialogue.

Lebih lanjut, forum menyepakati pembentukan empat kelompok kerja, antara lain: 1) Trade and Market Development; 2) Smallholder Support; 3) Transparency and Tracebility; dan 4) Research, Development and Innovation yang akan segera menyusun Peta Jalan (Roadmap) mengenai langkah konkret yang dapat diambil oleh Pemerintah.

First Ministerial Roundtable ini, juga dihadiri oleh Menteri Pasifik dan Lingkungan Inggris Raya Lord Zac Goldsmith of Richmond Park, COP 26 President Designate UK, The Right Honourable Alok Sharma MP, Wakil Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Alue Dohong, serta para Menteri, Duta Besar dan Pejabat Tinggi negara lainnya dari 26 negara. (ekn/yan)

Tinggalkan Balasan