JAKARTA – Aktor Indonesia Joe Taslim mengungkapkan sejumlah tantangan yang ia hadapi saat melakoni perannya sebagai karakter ikonis Sub-Zero di film terbarunya “Mortal Kombat”.
“Tantangannya lumayan banyak. Pertama, karakter Sub-Zero ini adalah karakter yang cukup berat. Lalu, lainnya adalah bahasa asing yang harus aku kuasai, di film ini aku setidaknya ngomong di tiga bahasa,” kata Joe dalam wawancara virtual beberapa waktu lalu.
Untuk bahasa, Joe mengaku melakukan banyak persiapan dan latihan agar ia terbiasa untuk mengucapkan kata demi kata dengan pelafalan yang baik dan benar. “Lidah dan mulut harus dilatih. Aku doktrin diri sendiri (untuk terus berlatih),” kata dia.
Selain bahasa, Joe juga membagi pengalamannya untuk melakukan beragam adegan laga dengan mengenakan kostum Sub-Zero yang berbalutkan armor besi — yang menurut dia berbobot cukup berat.
“Ini kostum berat, serasa pakai pemberat di seluruh badan sampai ke kepala. Tidak ada cidera parah, tapi karena kostumnya berat, jadi untuk melakukan fight sampai jalan saja pun susah,” kenang Joe.
“Butuh waktu tiga minggu untuk badanku buat terima berat dari kostumnya karena itu besi semua. Challenging banget, terutama pas action-nya, energi yang dikeluarkan banyak banget, aku bahkan turun berat badan 4-5 kilogram,” ujarnya melanjutkan.
Meski demikian, aktor “Swordsman” (2020) itu menambahkan, dirinya melakukan banyak adegan berkelahi sendiri, walaupun harus mengenakan kostum yang begitu berat dan menantang.
“Adegan fight harus dilakoni sendiri, mereka (kru) yakin aku bisa lakuin sendiri. Tapi ada hal-hal berbahaya yang aku enggak boleh lakuin, di Hollywood, secara kontrak enggak boleh. Untuk berantem dan akting di perkelahian harus sendiri,” kata dia.
Lebih lanjut, saat disinggung mengenai beban akan memerankan karakter Sub-Zero yang begitu kuat di serial game legendaris “Mortal Kombat” ke dalam bentuk film, Joe tidak mengelak akan hal tersebut.
“Pressure pastinya iya, karena film dan gamenya sudah puluhan tahun (eksis) gitu, dan fansnya ‘gila-gila’ di seluruh dunia. Kalau misalnya sampai ada miss, bukan satu negara saja, yang komplain seluruh dunia,” kata Joe sembari tertawa.