SLEMAN – Langkah Persebaya Surabaya di Piala Menpora 2021 terhenti. Pasukan Green Force –julukan Persebaya– harus ’’mudik’’ duluan setelah ditundukkan Persib Bandung 2-3 (0-3) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, tadi malam.
Persebaya yang turun tanpa pemain sayap kebobolan cepat pada babak pertama. Tepatnya pada menit pertama melalui Ezra Walian.
Gol cepat itu mengganggu konsentrasi Rachmat Irianto dkk. Akibatnya, lima menit kemudian, Persib kembali mencetak gol melalui Wander Luiz. Persebaya makin tertinggal setelah Nick Kuipers melesakkan gol ketiga buat Persib pada menit ke-37.
Persib pun makin di atas angin setelah kiper Persebaya Satria Tama diganjar kartu merah pada menit ke-45. Satria Tama sengaja menyentuh bola di luar kotak penalti.
Tertinggal tiga gol dan hanya memiliki sepuluh pemain memaksa pelatih Aji Santoso melakukan perubahan strategi. Aji memasukkan Samsul Arif dan Akbar Firmansyah pada babak kedua.
Masuknya dua pemain tersebut membuat permainan Persebaya lebih agresif. Bahkan, Persebaya mampu menguasai permainan meski bermain dengan sepuluh pemain. Puncaknya, Arif Satria bisa mencetak gol pada menit ke-62.
Persebaya makin mendominasi setelah Persib juga bermain dengan sepuluh pemain menyusul kartu merah yang diterima Wander Luiz (64’). Hasilnya, sundulan M. Syaifuddin pada menit ke-90 membuat Persebaya mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3.
Sayang, setelah itu, tak ada lagi gol tambahan yang diciptakan Persebaya. Namun, pelatih Persib Robert Rene Alberts mengakui Persebaya lebih mendominasi pada babak kedua.
’’Babak pertama memang milik Persib, tapi babak kedua milik Persebaya,’’ kata Alberts. ’’Kami menang karena bisa cetak tiga gol, sedangkan lawan hanya dua gol,’’ ujarnya.
Aji juga mengapresiasi perjuangan pasukannya. Dia menyebut, dipasangnya Marselino Ferdinan sebagai starter dan dijadikannya Rachmat Irianto sebagai gelandang bertahan juga bukan penyebab kekalahan Persebaya.
Sebab, Aji ingin memaksimalkan potensi yang dipunyai pemainnya. Menurut dia, para pemain bermain sangat bagus selama 90 menit. ’’Kami tetap bermain dengan satu-dua sentuhan, berani menekan, long pass yang dilakukan juga berjalan baik. Bahkan, dengan sepuluh pemain, kami tetap bisa mencetak gol,’’ tutur Aji.