LEMBANG – Lahan kritis di Kawasan Bandung Utara (KBU) menjadi perhatian para pegiat lingkungan termasuk pelaku usaha wisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Berawal dari kecintaannya terhadap lingkungan, seorang wanita bernama Heni Nurhaeni Smith atau yang biasa dikenal Heni Smith konsisten melakukan penanaman pohon di kawasan hutan Cibodas, Lembang, sejak 18 tahun lalu.
“18 tahun yang lalu saya ke lokasi ini (Cibodas), belum ada pohon di kawasan hutan ini. Besoknya saya beli (lahannya). Semua pada kaget, ngapain beli tanah di tengah hutan begini,” kata Heni saat ditemui di Lembang, Minggu (11/4).
“Tapi sedikit-sedikit dengan kecintaan saya terhadap alam saya tanami pohon. Semua pohon yang ada di sini hasil dari saya tanam 18 tahun lalu,” kata Heni menambahkan.
Hingga pada tahun 2015 usahanya mulai membuahkan hasil. Udara sejuk dan pesona alam Bandung Utara nyatanya diminati wisatawan. Lahan yang sebelumnya dianggap angker nyatanya diminati untuk sekadar menenangkan pikiran.
“Lokasi ini sangat indah kenapa tidak kita share ke yang lain. Saya seharusnya tidak bisa menikmati sendiri. Awalnya saya buka The Lodge Maribaya ini untuk camping saja,” terangnya.
Pada tahun itu, The Lodge Maribaya pun dibuka untuk wisata umum. Meski dibangun di kawasan Bandung Utara, Heni tetap memperhatikan lingkungan dengan tidak sembarangan membangun. Riset yang sungguh-sungguh dan analisis untuk dijadikan obyek wisata profesional pun dilakukan.
“Bahkan tidak ada gedung yang permanen. Coba perhatikan, jalan-jalannya juga batunya bisa menyerap air,” tutur Heni.
“Satu pun tidak ada pohon yang saya tebang bahkan saya menambah untuk menanam. Jadi ini bisa menjadi contoh yang baik bahwa di dalam hutan lindung pun kita bisa berwisata,” tambahnya.
Demi melanjutkan dan menularkan kecintaannya pada alam, Heni kemudian menggaet banyak pihak untuk melakukan penanaman 5.000 pohon di kawasan hutan The Lodge Maribaya. Pohon-pohon ini nantinya diharapkan menjadi penghidupan baru dan diikuti oleh generasi-generasi selanjutnya.
“Menanam pohon menjadi penting untuk dilakukan ketika pembangunan juga masif dilakukan. Karena The Lodge merupakan obyek wisata alam sehingga kita kembalikan lagi back to earth menanam ke bumi sebanyak 5.000 pohon,” pungkasnya. (mg6)