Seorang gadis di Sumedang menderita penyakit lumpuh sejak usia dua bulan hingga berumur 21 tahun, hidup berdua diasuh sang nenek dengan mengandalkan bantuan
Hidup berdua dengan kondisi ekonomi yang kekurangan, seorang nenek bersama cucunya yang menderita lumpuh harus bertahan hidup mengandalkan bantuan dari keluarganya. Kini sang gadis telah berusia 21 tahun, menghabiskan hari demi hari dengan terbaring di atas kasur dalam ruangan kecil berukuran sekiranya 4×6 meter
Penulis : Yanuar Baswata, Sumedang.
Perekonomian seakan tak ada habisnya untuk dibahas, apalagi jiga dibenturkan dengan persoalan kesehatan.
Melalui informasi yang diterima Jabar Ekspres, dikabarkan ada seorang wanita berusia senja dengan penuh kesabaran serta ketabahan merawat cucunya selama lebih dari 20 tahun dalam kondisi kesehatan sang cucu yang lumpuh.
Jabar Ekspres yang mendapat informasi tersebut, langsung mencoba mendatangi kediaman sang nenek yang bertahun-tahun mengurus cucunya tercinta.
Di tengah panas mentari siang itu, Jabar Ekspres memasuki sebuah rumah semi permanen yang berukuran kecil lalu bertemu dengan Anah, 65, yang dikabarkan telah mengurus cucunya yang menderita lumpuh, Mia Kurnia, 21.
Raut wajah yang lelah, keringat masih membasahi keningnya, Anah terlihat mengenakan daster berwarna oren dengan switer cokelat pudar bermotif bunga dan kerudung hijau tosca lusuh.
Jabar Ekspres disambut baik oleh Anah, memasuki ruangan kecil yang menjadi tempat Mia habiskan hari-harinya selama 21 tahun dengan berbaring di atas tumpukan kasur tipis.
Saat melihat kondisi Mia secara langsung, Jabar Ekspres tersentuh dengan gadis bertubuh kurus itu. Mia terlihat terbaring lemah di atas kasur yang dihamparkan di lantai dengan ruangan sekiranya berukuran 4×6 meter.
Di rumah Anah, di Dusun Bangkir RT02 RW01, Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, tak terlihat barang perabot yang berharga dan mewah.
Di ruangan kecil itu, dengan cat tembok berwarna hijau daun yang terlihat telah sedikit kusam, satu-satunya barang yang mungkin berharga hanya televisi kecil.
Dengan kondisi Mia yang lumpuh, Anah tetap merawatnya penuh kasih sayang serta rasa sabar. Mia selama hidupnya dirawat Anah bahkan sejak sesaat setelah dilahirkan.