Dorong BUMDes Kembangkan Potensi Desa, Ini Program Pemda Provinsi Jabar

BANDUNG – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jabar Bambang Tirtoyuliono mengatakan, kepala desa dan direktur BUMDesa memiliki peranan penting dalam mengembangkan potensi desa.

Menurutnya, kehadiran BUMDes diharapkan dapat memaksimalkan potensi desa dengan prinsip berkelanjutan dan memperhatikan kearifan lokal.

“Harus mampu memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat di perdesaan yang jumlahnya mencapai 72 persen dari total jumlah penduduk di Jabar,” kata Bambang di Kota Bandung, Jumat (9/4).

Ia menjelaskan, dari 5.312 desa di Jabar, terdapat 4.921 BUMDesa. Namun, ucap dia, harus diakui belum semua aparatur desa dan direktur BUMDesa mampu menjalankan bisnisnya dengan baik. “Hal ini sangat terkait dengan masih terbatasnya wawasan dan skill bisnis bumdes sendiri” jelasnya.

Kendati demikian, guna mendorong potensi desa, baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun sosio kultural, supaya dapat didayagunakan menjadi potensi ekonomi/bisnis dengan prinsip berkelanjutan.

Untuk mencapainya, lanjut dia, perlu peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan skill entrepreneur. Salah satu strategi yang dilakukan Pemda Provinsi Jabar yaitu melalui program SABISA (Sakola Bisnis Desa).

“Melalui SABISA diharapkan BUMDesa mampu bertransformasi menjadi model usaha yang lebih profesional untuk memajukan perekonomian masyarakat pedesaan,” katanya.

Dengan program SABISA diharapkan mampu meningkatkan dan mengembangkan bisnis BUMDesa. Sehingga, kata dia, bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat.

“Dalam program yang diikuti kepala desa dan direktur BUMDesa ini, mereka akan mendapatkan pelatihan dari pemateri yang terdiri dari akademisi, pelaku usaha, perbankan, dan Kementerian Desa,” terangnya.

Sebagai contoh, lanjut Bambang, para utusan dari masing-masing desa akan dilatih mengenai operasionalisasi BUMDesa mulai dari pengenalan potensi hingga pembentukan ekosistem.

“Mereka akan diajari cara menggali potensi desanya seperti apa, bagaimana cara untuk menjual produknya, termasuk dengan membentuk pasarnya seperti apa,” tuturnya.

Dengan begitu, Bambang berharap nantinya BUMDesa mampu membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. “Harus menciptakan produk yang dibutuhkan pasar, yang akan laku di pasar,” katanya.

Selain itu, melalui SABISA ini, Bambang berharap para kepala desa bisa saling mengenal dan bersinergi untuk mengetahui potensi dan kebutuhan masing-masing. Dengan begitu, setiap BUMDesa akan saling mendukung, bukan saling bersaing.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan