JAKARTA – Warga yang terdampak kebakaran tangki Kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengaku sangat dirugikan karenanya mereka menuntut kompensasi hingga puluhan juta Rupiah.
“Kami minta kompensasi Rp20 juta per kepala sebagai bentuk kompensasi,” kata seorang warga Desa Sukaurip Tongamin, kala audiensi dengan Pertamina dan Pemkab Indramayu, Jumat (2/4).
Angka Rp20 juta dinilai cukup. Meski demikian, dia menilai jika dibandingkan dengan apa yang menimpa warga tentu tidak sebanding. Sebab sampai saat ini banyak yang masih trauma.
“Bahkan, ketika mendengar bunyi saja, warga masih merasa takut. Karenanya diharapkan Pertamina memberikan kompensasi sesuai yang diminta. Kalau masalah bangunan tidak terlalu parah, tapi untuk mental kami yang parah,” katanya.
Edi Sutrisno, warga lainnya tinggalnya berjarak 500 meter dari lokasi kejadian, meminta agar Pertamina lebih peka kepada warga. Terlebih, saat ini menjadi korban kebakaran.
“Kami ini di ring satu, ledakan ada tepat di depan mata kita. Maka, kami minta kebijakan Pertamina kepada warga yang berada di ring satu ini,” katanya.
Menanggapi itu, Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna menyebut saat ini pihaknya hanya bisa menampung aspirasi warga. (ant/fin)