PT KCIC Kejar Target Penyelesaian pada 2022, Pengembangan Superblok TOD Sedang Dilaksanakan

Meski begitu, KCIC tetap berupaya melakukan berbagai langkah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

“Koordinasi dan komunikasi dengan pihak internal dan eksternal dilakukan secara simultan dan intens sehingga saat ini akselerasi pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa terus berjalan” paparnya.

PT KCIC juga turut berupaya menunjang peningkatan produktivitas masyarakat di sepanjang trase kereta cepat melalui pengembangan superblok dan kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development (TOD).

“Saat ini, pengembangan TOD di tiga stasiun berfokus pada evaluasi rencana dan pengadaan lahan serta perizinan. Untuk di kawasan Halim, akan dilakukan pengembangan dengan tipe Superblok di sekitar stasiun,” ungkapnya.

“Disiisi selatan dan tidak berstatus sebagai TOD. Superblok Halim menawarkan berbagai fasilitas seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel dan convention center serta terintegrasi dengan moda BRD dan LRT Jabodetabek,” tambahnya.

Sedangkan untuk tiga kawasan lainnya, yakni Karawang, Walini dan Tegalluar, akan diterapkan konsep TOD.

Pada dasarnya pengembangan di area sekitar 3 stasiun ini adalah pengembangan kota baru dengan pusat berbasis konsep TOD yang memiliki radius 800 meter dari simpul stasiun kereta cepat.

Secara umum, konsep TOD ialah mengembangkan kawasan urban berintensitas tinggi yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal sehingga mampu melayani berbagai dimensi kebutuhan masyarakat dalam suatu kawasan sekaligus.

Baik berupa kegiatan campuran hunian, komersil retail, perkantoran, area hiburan, dan sebagainya.

‘’Pengembangan konsep TOD di Karawang, Walini, dan Tegalluar secara berurutan luasan yang juga bervariasi di antaranya 250 ha, 1.270 ha, dan 340 ha,” cetusnya.

Untuk lahan di 3 stasiun lainnya, Karawang, Walini, dan Tegalluar sampai dengan saat ini komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait pembangunan TOD masih terus dilakukan.

Terkait informasi tambahan Stasiun Padalarang, dijelaskan Mirza hal itu masih dalam proses kajian internal bersama tim konsultan.

“Munculnya rencana penambahan Stasiun Padalarang ini tujuannya untuk mencari alternatif agar kereta cepat bisa segera terntegrasi secara seamless dengan moda transportasi lain untuk mewujudkan kenyamanan dan kemudahan bermobilisasi optimal bagi penumpang,” jelasnya

“Menangkap potensi dan dampak positif yang akan muncul terhadap keberadaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan pengembangan TOD, beberapa investor dengan dominasi core business properti baik lokal maupun luar sudah menunjukkan minat,” tambahnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan