Harga Kain Kian Naik, Pengusaha Tekstil Beberkan Penyebabnya

BANDUNG – Harga kain polyester dan katun saat ini sedang dalam tren naik seiring menipisnya stok dari para produsen.

Selain itu, kedua jenis kain tersebut merupakan barang yang harus didatangkan dari luar negeri alias impor.

Hal demikian diutarakan oleh pelaku usaha tekstil, Agus Hidayat. Untuk mendapatkan kain tersebut, katanya, para pabrik yang ada di Indonesia mesti menunggu barang dari negara-negara produsen.

“Polyester itu dibuatnya dari benang spandex, dan yang megang adalah negara China dan Amerika,” kata Agus di Bandung, Rabu (24/3).

“Minyak bumi juga berkontribusi terhadap harga kain itu. Sekarang minyak bumi harga mahal. Dan juga, kalau mata uang dollar naik, makin mahal kain itu,” tambahnya.

Menurut Agus, yang juga pemilik CV. Adika Mandiri di Kawasan Tekstil Cigondewah, untuk memproduksi kain tersebut secara mandiri Indonesia saat ini belum mampu menandingi kualitas kain yang dihasilkan dari dua negara adikuasa tersebut.

“Saya di industri tekstil itu sudah cukup lama, jadi mengerti kualitas kain. Untuk kain yang buatan negeri itu kualitas masih di bawah tetapi harga mahal. Berbeda dengan yang impor. Kualitas baik dan harga tidak tinggi,” ujarnya.

“Itu kain polyester, kain katun juga sama. Negara produsennya itu India. Kain mereka bagus-bagus,” tambahnya.

Saat ini harga kain spandex yang dijual di CV milik Agus berkisar Rp 250 ribu. Padahal, sebelum memasuki akhir bulan Maret harga kain tersebut hanya dikisaran Rp 70 ribu. Itu artinya kenaikan kain spandex sudah tembus hampir 350 persen.

Lebih lanjut, Agus mengatakan permintaan kain yang terjadi di pasar saat ini tidak begitu tinggi. Padahal menurut hukum teori ekonomi, harga barang naik akibat permintaan tinggi dimana persediaan sedikit.

Tetapi yang terjadi saat ini, kata Agus, kebutuhan masyarakat akan kain cenderung normal dan persediaan dari produsen berkurang.

“Kalau saya menduganya, ada yang nahan barang dulu nih. Baru nanti disebarkan secara masif,” katanya.

Agus pun menyiasati penjualan kain dengan cara menawarkannya ke jasa konveksi. Dengan cara begini arus perputaran barang dapat lebih cair mengalir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan