Wakil Menkes Sebut Jabar Kehabisan Stok Vaksin

BANDUNG – Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyebutkan, ada beberapa provinsi yang tercatat sudah habis stok vaksinnya yaitu Jawa Barat (Jabar), Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng) dan Papua.

Dante mengatakan, pemerintah pusat menargetkan vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia selesai pada akhir Juni 2021. Jika itu tercapai, vaksinasi tahap selanjutnya dapat dimulai pada Juli 2021.

“Kami ucapkan terima kasih dan akan kami suplai lagi stoknya ke daerah yang vaksinnya sudah habis. Mohon daerah lain agar cepat vaksinasi maksimal,” ucap Dante dalam Rakor Virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (15/3).

“Semoga vaksinasi lansia ini bisa kita selesaikan Mei atau akhir Juni 2021 sehingga kita bisa masuk ke kategori masyarakat rentan dan masyarakat lainnya di bulan Juli,” imbuhnya.

Selain memanfaatkan gedung-gedung besar, kata Dante, vaksinasi tetap akan dilaksanakan pada Bulan Ramadan. Hal itu dilakukan guna mempercepat proses penyuntikan vaksin Covid-19.

“Termasuk bulan puasa pun kita akan tetap vaksinasi sehingga target untuk herd immunity pada akhir tahun ini atau paling tidak pertengahan tahun depan sudah tercapai,” tuturnya.

“Kami harap tidak mengandalkan faskes, tapi gandeng klinik swasta dan bikin sentra vaksinasi tentunya dengan pengawasan Dinas Kesehatan,” tambahnya.

Menurutnya, Kemenkes akan menambah alokasi vaksin bagi daerah yang stok vaksinnya habis. Sampai Mei, lanjut dia, memiliki sekitar sembilan juta dosis vaksin yang siap didistribusikan.

“Suplai vaksin untuk mendukung percepatan itu kita punya sembilan juta dosis vaksin yang ada di lapangan sampai Mei yang siap disalurkan sesuai yang diperlukan,” katanya.

Percepatan vaksinasi perlu dilakukan. Selain untuk membentuk kekebalan kelompok, vaksin yang digunakan saat ini memiliki kedaluwarsa selama enam bulan.

Oleh karena itu, Dante mendorong semua daerah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Sebab, vaksin Sinovac harus segera dihabiskan karena ada expire date (selama) enam bulan.

“Kita kejar target lansia sehingga angka kematian bisa diturunkan secara drastis dan semua beban rumah sakit (dapat ditekan). Masyarakat dan keluarga bisa tertangani. Jadi lansia ini memiliki posisi penting untuk dilakukan percepatan vaksinasinya,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan