Elektabilitas Meroket, Emil: Buzzer pun Tak Punya, Syukuri Saja

BANDUNG – Elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali meroket dalam bursa Capres 2024. Bahkan mampu menyelip tokoh politik yang sebelumnya manggung di pesta demokrasi Pilpres 2019 lalu. Kecuali Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Berdasarkan hasil survei itu yang dilakukan oleh IndEX Research pada 25 Februari-5 Maret 2021 yang melibatkan 1.200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Mantan Walikota Bandung itu berada di peringkat kedua. Dengan mengalahkan Ganjar Pranowo ada diposisi ketiga. Agus Harimurti Yudhoyono posisi empat. Sandiaga Uno posisi lima. Anies Baswedan posisi enam dan Tri Rismaharini di posisi tujuh.

Terlebih Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Nasdem secara terbuka menyatakan bakal mengusung Ridwan Kamil sebagai Calon Presiden di Pemilu 2024 mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Emil sapaan akrab Ridwan Kamil mengaku tidak pernah memikirkan untuk maju ke ring 1. Pasalnya, dirinya hanya berkonsen pada pekerjaanya menjadi Gubernur di privonsi pasundan itu.

“Terus terang saya tidak mengkondisikan macem-macem. Bisa dilihat yah saya kerja fokus, membereskan program-program,” ucap Emil di Mapolda Jabar, Senin (15/3).

Ia pun mengatakan, saat ini dirinya tidak menyangka elektabilitasnya merekot. Pasalnya dirinya pun tak punya buzzer sekalipun untuk menaikan ratingnya.

“Buzzer pun tak ada. Jadi kalau ternyata ada kenaikan saya syukuri. Tapi saya bekerja bukan untuk ada poin elektabilitas atau tidaknya,” katanya.

Ia menjelaskan, elektabilitas tidak bisa dijadikan modal untuk naik ke Capres pada tahun 2024 nanti. Sebab tidak bisa dihitung secara matematis.

“Urusan 2024 tidak seperti itungan matematis yah. Sekarang naik bisa jadi turun kembali. Survei menunjukan tidak selalu begitu. Jadi yang penting mah kerja fokus, saya mah ingin lihat Covid ini beres baru ngomongin yang lain-lain,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia pun membantah kabar soal dirinya akan menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Jawa Barat.

Diketahui sebelumnya, Emil dikabarkan masuk ke partai Golkar sebagai kendaraan menuju pesta demokrasi 2024 mendatang.

“Saya kira itu informasi tidak betul, itu saja,” ucap Emil.

Supaya masyarakat percaya, ia pun memberikan contoh soal pendekatan formula seorang politisi ketika ingin bergabung dengan partai.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan