Dulu Dibanjiri Pengunjung Hingga Artis Tajir Raffi Ahmad, Nasib Kampung 3D Kini Mulai Sepi

DEPOK – Bukan warga Depok kalau tak mengenal tempat yang satu ini. Dulu saking tenarnya, artis sekaligus presenter muda terkaya, Raffi Ahmad sampai-sampai mencuri waktunya untuk sekadar manggung di tempat yang sempat jadi wisata favorit itu.

Tempat itu dijuluki Kampung 3D. Sebuah kampung kecil yang bertempat di Jl. Danau Tondano II, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukma Jaya itu dahulu sempat mendadak viral.

Pasalnya, masyarakat, khususnya warga Depok tiba-tiba dibuat terpesona dengan buah kreativitas anak muda setempat yang berhasil menyulap jalanan setapak kampung itu dengan lukisan bergaya tiga dimensi (3D).

Mural-mural yang terhampar di sepanjang jalan utama kampung itu memiliki bentuknya yang ikonik dan kerap menipu mata para pengunjung.

Di luar sesuatu yang lazim, nuansa estetik yang disuguhkan oleh para anak muda itu sontak mengundang rasa penasaran warga, tidak hanya di sekitarannya melainkan juga hingga dari luar kota.

Sintia, 18, seorang gadis di kampung itu mengaku sempat kagum dengan daya kreativitas anak muda di kampungnya itu.

“Ya benar-benar kagum, apalagi katanya ini satu-satunya di sini,” ucap Sintia memuji karya lukisan anak-anak muda di kampung itu, Rabu (3/3).

Setali tiga uang, Ibu Ali, 54, yang juga seorang warga Jl. Danau Tondano Raya, menceritakan sekitar 3 atau 4 tahun silam banyaknya jumlah pengunjung yang mendatangi Kampung 3D ini sampai tak terhitung lagi.

“Pokoknya sampai gak kehitung, pergi yang lain datang lagi yang baru, begitu seterusnya,” kata Ibu Ali ketika disambangi ke rumahnya yang berhadapan langsung dengan jalan lukisan itu.

Menurutnya, daya magis Kampung 3D itu dulu sempat membuat Raffi Ahmad kepincut untuk datang menyaksikan langsung pemandangan sekitar kampung.

“Dulu si Raffi (Ahmad) sempat ke sini sekaligus manggung di lapangan Tondano (berada tepat di sebelah bahu jalan berlukis, red),” timpal dia.

Walau sempat viral di berbagai media, nasib gambar-gambar cantik yang terpampang di lorong Kampung Tondano itu kini mulai ditinggal pengunjung.

Entah apa penyebab, lukisan-lukisan tangan itu kini terlihat semakin memudar setelah lama bertarung dengan cuaca dan gesekan ban kendaraan yang lalu-lalang di atasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan