BEKASI – Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat sedikitnya ada 19.433 hektare sawah padi terendam banjir yang melanda wilayahnya dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Eem Lesmanasari di Cikarang, Rabu mengatakan dampak banjir terparah dialami areal persawahan di wilayah utara Kabupaten Bekasi.
Banjir terparah seperti di Kecamatan Pebayuran, Kedungwaringin, Sukatani, Sukakarya, Tambelang, Cabangbungin, Sukawangi, hingga Kecamatan Muaragembong.
“Wilayah lain juga areal sawahnya terdampak banjir seperti di Kecamatan Cikarang Timur, Setu, juga di Tambun. Secara keseluruhan merata di seluruh kecamatan,” katanya.
Berdasarkan pemetaan pihaknya, mayoritas usia tanam padi yang terdampak banjir tahun ini di wilayahnya berkisar antara 30-60 hari.
“Otomatis petani merugi akibat gagal panen di periode awal musim panen tahun ini karena tanaman padi yang rusak diterjang banjir,” ucapnya.
Pemerintah daerah, kata dia, mengantisipasi kerugian petani dengan program bantuan pengadaan bibit bagi mereka yang sawahnya terdampak banjir.
“Kita akan bantu pengadaan bibit sebanyak 11.000 ton untuk petani yang sawahnya terkena banjir melalui APBD Kabupaten Bekasi,” katanya.
Hanya saja pihaknya mengaku masih kekurangan stok bibit padi sebanyak 8.000 ton yang akan diusulkan ke pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat untuk mencukupi kebutuhan petani di wilayahnya.
“Karena banjir ini merata, pertanaman terganggu, jadi otomatis petani kita untuk pengadaan bibitnya sudah tidak dimungkinkan. Karena itu kita akan bantu,” katanya.
Berdasarkan hasil data luasan sawah terdampak banjir yang didapat dari tinjauan tim lapangan Dinas Pertanian, pemberian bibit dilakukan setelah penanganan sementara tanggul jebol Sungai Citarum selesai dikerjakan.
“Nanti kita lihat situasinya, kapan mulai dilakukan pembibitan kembali. Yang jelas kami sudah punya datanya dan petani sudah diinformasikan,” kata dia. (antara)