INDRAMAYU – Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN menyalurkan bantuan senilai Rp 7,5 juta untuk ketahanan pangan warga terdampak banjir di Kec. Haurgeulis
Sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat, PLN UID Jawa Barat melalui Yayasan Baitul Mall PLN menyerahkan bantuan sembako untuk penyintas bencana banjir di Haurgeulis kab. Indramayu, Kamis (12/02)
Bantuan sembako yang terdiri dari 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula putih 1 kg, mie instan 10 pcs, sarden, dan 1 dus teh celup sariwangi sebanyak 50 paket disalurkan secara langsung ke wilayah terdampak dimana salah satu wilayah terparahnya adalah kec. Haurgeulis kab. Indramayu.
Manager Komunikasi PLN UID Jawa Barat, Iwan Ridwan, berharap bantuan dari PLN dapat meringankan sedikit beban warga terdampak
“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian PLN untuk saudara-saudara kita yang mengalami musibah. Semoga ini dapat meringankan beban saudara kita,” jelas Iwan.
Disamping itu, YBM PLN juga memberikan 200 dus makanan siap santap , 150 kg beras, 6 dus pop mie, pampers, pembalut wanita, masker, biskuit senilai Rp 9.567.000 di daerah Pamanukan Subang, 300 dus makanan siap santap di Bekasi senilai Rp 6 juta, 250 kg beras, 20 dus mie instan, 20 dus air mineral senilai Rp 4.780.000 bagi warga terdampak banjir di Jatitujuh-Jatiwangi Majalengka,
170 paket sembako @ 100 rb per paket dan senilai Rp 10 juta utk Nasi dus serta air mineral untuk para warga terdampak banjir di Karawang
Sebagai tambahan, banjir yang melanda sebagaian wilayah Jawa Barat beberapa hari ini membuat aliran listrik di sejumlah terdampak terpaksa dipadamkan. PLN pun beragsur-angsur menyalakan lagi aliran listrik di beberapa wilayah terdampak banjir.
PLN pun bernangsur-angsur menyalakan lagi aliran listrik di beberapa wilayah terdampak. Hingga pkl. 19.00 (11/02), 57 Gardu sudah menyala dan dioperasikan kembali.
Iwan Ridwan menghimbau agar tetap waspada sebelum menyalakan listrik dirumah yang terendam banjir.
“Sebelum menyalakan listrik, pastikan dahulu instalasi listrik dan alat elektronik dirumah dalam keadaan kering. Hal ini supaya kita terhindar dari sengatan listrik yang dapat mengakibatkan kematian,” ujarnya.*
