Ridwan Kamil Sebut Data Kasus Aktif Covid-19 di Jawa Barat Tak Sesuai Realita

BANDUNG – Jawa Barat sempat dihebohkan dengan meningkatnya kasus aktif positif virus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut dibantah oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dalam konferensi pers Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, Ridwan Kamil menyebutkan bahwa data yang terpublikasi pada masyarakat tidak sesuai dengan data yang terupdate di sejumlah rumah sakit.

“Indikator di Jawa Barat yang diumumkan itu rata-rata membaik ya, gambar saya menunjukan kasus harian yang dilaporkan itu yang garis yang ke atas itu, tapi yang ditetapkan oleh lab itu sebenarnya sudah turun artinya apa, artinya kasus yang disebut meningkat itu banyak sekali kasus lama,” ujar Gubernur.

Ia juga menunjukan data bahwa keterisian rumah sakit akibat kasus pasien positif Covid-19 juga telah menurun dan berada di angka 69 %.

“Keterisian rumah sakit kita bagus, sudah di bawah 70% yaitu 69 logikanya kalo kasus itu naik, kan berita rumah sakit juga nggak bisa dibohongi berarti penuh dengan orang-orang yang baru sakit, maka ruang isolasi logikanya naik seiring dengan naiknya kasus aktif harian. Inikan nggak, dilaporkan kasus di Jawa Barat heboh naik tapi kaus rumah sakit turun kan ga nyambung ya,” ujarnya.

Ridwan Kamil juga menegaskan bahwa sebenarnya secara realita dan hasil laporan dari lab sudah cenderung menurun.

Meski demikian, pria yang kerap disapa Kang Emil itu juga mengakui bahwa memang Jawa Barat sempat menginjak angka kasus aktif harian Covid-19 diangka 80%, namun kini kasus aktif di Jawa Barat sudah dibawah standar pusat dan akan terus diupayakan sampai berada di batas angka standar WHO.

“Kasus Jawa Barat secara realita penetapan lab itu sudah cenderung menurun seiring berita dari rumah sakit bahwa orang-orang sudah tidak terlalu sepanik sebulan terakhir, kita sempat 80%, kita sempat 77 73 sekarang 69 dan kita bertekat rumah sakit di Jawa Barat ke 60. Kalo standar pusat kan 70 kritisnya, kalo WHO 60.”

“Kita Alhamudillah sudah dibawah standar pusat, tapi saya akan push seminggu dua minggu ini supaya keterisian rumah sakit dibawah 60%,” pungkas Ridwan Kamil. (MG11/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan