Pandemi Menggerus Penghasilan Jasa Fotokopi

BANDUNG – Virus corona hingga kini masih hidup di tengah masyarakat. Banyak dampak negatif muncul dari virus yang melanda dunia sejak tahun 2019 lalu. Selain dampak buruk bagi kesehatan, hal ini juga ikut memperlemah banyak sektor bisnis.

Tak terkecuali seperti yang dialami sejumlah pemilik usaha fotocopy. Mereka mengaku bahwa penghasilannya pelan-pelan mulai tergerus karena sedikitnya permintaan dari masyarakat.

Hartono (32) pemilik usaha warung fotocopy di jalan Dipatiukur, Kecamatan Coblong, Bandung, mengaku ketika sebelum pandemi usahanya mampu menghasilkan minimal Rp. 800 ribu hingga Rp. 1 juta per hari.

“Tempat saya ini kan dekat dengan kampus, biasanya mahasiswa itu ada tugas untuk print atau fotocopy kan banyak sekali mereka. Engga cuma mahasiswa kan ya, dosen juga sering fotocopy berkas atau jilid seperti itu,” ujarnya kepada Jabar Ekspres pada Rabu(3/2/2021).

Selain dari jasa fotocopy dan print, dia juga menjual berbagai aneka jenis peralatan kantor seperti pulpen, buku, penghapus dan penjepit kertas.

“Dari hasil jualan seperti ini, kalau hari-hari normal ya bisa itu satu hari dapat segitu,” bebernya.

Namun ketika pandemi menerjang, pendapatannya perlahan-lahan mulai berkurang karena mahasiswa dan dosen yang tak lagi melakukan pembelajaran di kampus.

“Ya sekarang-sekarang cuman bisa hasilin berkisar Rp. 100 ribu sampai Rp. 200 ribu itupun engga setiap hari kan ya,” terangnya.

Pemilik tempat “shaufa fotocopy” itu pun mengharapkan yang terbaik bagi dirinya dan juga masyarakat lain.

“Pandemi semoga cepat berakhir, supaya pendapatan dari fotocopyan ini bisa berjalan kembali normal. Dan, mahasiswa bisa lagi belajar di kampus seperi sediakala,” tutupnya. (Mg5/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan