Carut Marut Data Vaksin,  Ombudsman Catat Aplikasi dan Fasyankes Amburadul

BANDUNG – Carut marut pelaksanaan program vaksinasi di Jawa Barat (Jabar) terbukti adanya. Ini terlihat dari permasalahan data base serta aplikasi yang menjadi hal utama selain pada permasalahan teknis, sarana prasarana serta SDM yang tersedia.

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jabar, Dan Satriana mengatakan pihaknya mendapatkan informasi bahwa tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi sasaran dalam vaksinasi ini adalah nakes yang melakukan pelayanan langsung ke masyarakat.

“Data sasaran vaksin yang tidak merata pada masing-masing fasyankes, dan deadline waktu registrasi yang tidak jelas menyebabkan timbulnya kesulitan dalam penghitungan target cakupan dan kebutuhan vaksin,” ujar Dan Satriana, Minggu (31/1).

Dia mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi tahap I termin I, capaian target vaksinasi hanya 25%. Namun, disebabkan adanya calon penerima vaksin yang gagal divaksin karena tidak lolos skrining yang menyebabkan tidak boleh divaksin atau ditunda pelaksanaannya serta penerima vaksin tidak hadir.

“Hambatan juga ditemui pada penggunaan Aplikasi PCare dimana banyak tenaga kesehatan yang telah melakukan registrasi melalui SISDMK,” katanya.

“Namun namanya belum terdaftar atau terintegrasi sehingga tenaga kesehatan tersebut tidak dapat divaksin meskipun vaksinnya tersedia namun nama tidak ada pada sistem aplikasi Pcare,” imbuhnya.

Mengenai Kejadian Ikutan Paca Imunisasi (KIPI)/vaccine safety, ucap dia, deteksi dan pelaporan KIPI merupakan langkah awal untuk memperkuat monitoring keamanan vaksin (vaccine safety). Adapun meningkatnya keamanan vaksin linier dengan peningkatan keamanan pasien (patient safety).

“Permasalahan lainnya yang dirasakan oleh pemerintah daerah terkait KIPI adalah belum adanya aturan yang menjelaskan tentang pembiayaan KIPI, apakah dibebankan pada pemerintah daerah ataukah oleh pemerintah pusat, sehingga hal tersebut membuat gamang pemerintah daerah,” paparnya.

Sementara itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar vaksinasi Covid-19 secara masif bagi tenaga kesehatan (nakes) di Poltekkes Kemenkes Bandung.

Selain di Poltekkes Kemenkes Bandung, vaksinasi Covid-19 secara masif dilakukan serentak di 21 rumah sakit yang tersebar di Jabar. Adapun sasaran vaksinasi secara masif kali ini mencapai 2.300 nakes.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi di Poltekkes Kemenkes Bandung. Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sudah berjalan baik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan