Rumah Singgah Pasien Covid-19 di Coblong Tuai Protes, Pihak The Silk Hotel Buka Suara

COBLONG – Penunjukkan The Silk Hotel sebagai tempat karantina bagi pasien penderita Covid-19 oleh dinas kesehatan (Dinkes) Kota Bandung bukanlah tanpa sebab, hal ini berkaitan dengan jumlah positive rate yang masih tinggi.

Hal itu disampaikan oleh Operasional Manager Hotel The Silk, Ardhi, ketika selesai mengikuti audiensi dengan warga pada Kamis (28/1).

“Jadi ditunjuklah kemarin kan di sini, karena hotelnya tidak terlalu besar dan ada sekat juga dengan warga, jadi setelah beberapa kali survey, kemungkinan akan dijadikan rumah singgah,” beber Ardhi.

Ia pun menyebut bahwa terdapat setidaknya dua kali pertemuan dengan pihak Dinkes sebelum menunjuk The Silk Hotel sebagai tempat rumah singgah bagi pasien Covid. Tetapi hal-hal yang menjadi pertimbangannya ia tidak begitu mengetahuinya.

“Kalau itu, saya tidak bisa memutuskan, itu mungkin pimpinan saya yang mengetahuinya, untuk pertimbangan-pertimbangannya apa, itu dari dinas kesehatan yang lebih paham ya,” ucapnya.

Ia juga menambahkan soal fasilitas yang dapat digunakan untuk para pasien covid jika nantinya rumah singgah tersebut terealisasikan.

“Seperti ruang terbuka untuk berjemur sehingga dapat membantu para pasien covid untuk lebih mempercepat proses penyembuhan,” tambahnya.

Terkait dengan kemungkinan pasien rumah singgah menyebarkan virus ke warga sekitar, Ardhy menyakini hal tersebut kecil kemungkinan terjadi.

“Para pasien nanti hanya boleh keluar kamar dengan tujuan untuk berjemur saja selama satu jam, dan kemarin juga sudah ada pelatihan oleh Dinas soal area-area mana yang boleh dan tidak boleh dihadiri,” tutupnya. (mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan