Indonesia Jadi Importir Terbesar Vaksin China

JAKARTA – Industri vaksin Cina makin populer di pasar internasional, khususnya yang memproduski vaksin Covid-19. Di Cina, terdapat 18 industri vaksin yang akan memaksimalkan kapasitas produksinya.

Salah satunya Sinopharm akan meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 1 miliar dosis pada 2021. Sedanglan Sinovac juga akan menambah kapasitas produksinya hingga 1 miliar dosis.

“Industri vaksin Cina memasuki sedang masa keemasan. Sebelum muncul pandemi Covid-19, di Cina hanya ada empat perusahaan yang mendapatkan persetujuan masuk pasar internasional,” kata Ketua Umum Asosiasi Industri Vaksin Cina (CVIA), Feng Duojia, dikutip dari Economic Daily, Rabu (20/1/2021), dilansir dari fin.co.id.

Dalam daftar negara pemebeli vaksin Cina tersebut, Indonesia menjadi negara importir terbesar vaksin Covid buatan China. Hal itu dilihat berdasarkan data hingga pemesanan (order) per Januari 2021.

Indonesia memesan 125 juta dosis vaksin corona yang dikembangkan Sinovac. Sementara, Brazil berada di peringkat kedua dengan pemesana 100 juta dosis vaksin yang diproduksi perusaha.

Selain Indonesia dan Brasil, Sinovac juga diimpor oleh Cile (sebanyak 60 juta dosis), Turki (50 juta), Filipina (25 juta), Malaysia (14 juta), Hong Kong (7,5 juta), Thailand (2 juta), dan Ukraina (1,91 juta).

Sementara, Mesir menjadi negara terbesar importir vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm sebanyak 40 juta dosis. Disusul kemudian oleh Argentina (38 juta), Maroko (10 juta), Arab Saudi (3 juta), Pakistan (1,2 juta), Serbia (1 juta), Peru (1 juta), Hungaria (1 juta), dan Senegal (200 ribu).

Wakil Duta Besar RI untuk Cina, Dino Kusnadi menyebut, sampai saat ini Indonesia sudah menerima tiga kali pengiriman vaksin dari Sinovac. Terakhir, Indonesia menerima 15 juta dosis vaksin dalam bentuk curah dari Sinovac pada Selasa (12/1/2021) pekan lalu.

“Pengiriman bentuk bulk (curah) dalam kontainer berpendingin khusus, nantinya akan dikembangkan dan dikemas lebih lanjut oleh Biofarma (mitra Sinovac di Indonesia),” kata Dino.

Melansir situs resmi Satgas Penanganan Covid-19, yang dimaksud vaksin curah adalah bahan baku vaksin Covid-19. “Selanjutnya, bahan baku vaksin tersebut akan diproses dan dikemas oleh PT Bio Farma menjadi vaksin jadi yang siap digunakan,” demikian penjelasan Satgas Penanganan Covid-19.

PT Bio Farma sendiri adalah BUMN dengan reputasi pembuatan vaksin kelas dunia. Bio Farma diakui sebagai 1 dari 29 produsen vaksin di dunia yang dapatkan prakualifikasi dari WHO sebagai syarat Good Manufacturing Practices (GMP) dan berbagai reputasi lainnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan