Rutilahu Mangkrak, Legislator Mencium Dugaan Proyek Markup

CIREBON – DPRD Kabupaten Cirebon menyoroti kasus dugaan markup program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kabupaten Cirebon. Pasalnya, program ini diketahui mangkrak meski dana sudah dikeluarkan.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan, mengaku kecewa dengan mangkraknya program rutilahu tersebut.

Dia mengaku prihatin atas kondisi salah satu keluarga penerima program rutilahu di Kecamatan Sumber yang rumahnya tak kunjung dipasang genting. Sehingga saat turun hujan lantai rumahnya langsung diguyur air hujan.

Tak ingin kasus serupa terjadi lagi, Yoga minta publik ikut mengawasi dan melapor pada dirinya agar bisa segera ia tindaklanjuti kepada dinas terkait.

“Kami dari Komisi IV yang membidangi bidang sosial, membuka pintu pengaduan selebar-lebarnya untuk masyarakat. Kami juga meminta agar diawasi bersama agar kasus ini bisa tuntas,” kata Yoga, kemarin (18/1).

Poltisi Hanura ini pun mengimbau para pelaksana bisa menjalankan amanahnya dengan transparan dan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Kami sedang menyoroti program rutilahu yang pagu anggarannya sebesar Rp 17.5 juta dapat dilaksanakan secara transparan, tidak ada permainan atau markup dalam pembelanjaan material bangunan program rutilahu di Kabupaten Cirebon, “ tegasnya

Selain itu Yoga meminta para pelaksana program rutilahu belanja material dari toko bangunan terdekat agar menggerakan ekonomi masyarakat sekitar.

“Lebih baik belanja material dari toko terdekat saja. Selain untuk memutus roda ekonomi, juga bisa terkontrol oleh keluarga penerima manfaat (KPM). Sehingga tidak terjadi lagi kasus mangkrak yang merugikan warga penerima manfaat,” paparnya.

Yoga meminta kepada dinas terkait agar mengawasi progres pembangunan di lapangan. Sehingga bantuan ini benar-benar bisa diterima oleh warga dengan tepat sasaran.

“Kasus mangkraknya di tahun 2020 harus dievaluasi oleh semua pihak yang terlibat. Jangan lagi program di tahun ini terulang mangkrak. Masyarakat sangat menunggu program ini karena mereka membutuhkan,” tandasnya. (bbs/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan