PSBB Jawa Bali Efektif Cegah Corona

Oleh : Timotius Gobay )*

Daerah Jawa dan Bali akan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB). Masyarakat diminta untuk rela menjalaninya, karena hal ini sangat efektif dalam menekan laju penularan corona. Karena mobilitas banyak orang dibatasi, sehingga terjadi physical distancing dan otomatis mengurangi penyebaran virus covid-19.

Awal tahun 2021, pemerintah memberlakukan PSBB lagi di Pulau Jawa dan Bali, mulai 11 januari. Menko Perekonomian sekaligus ketua Komite Penanganan Covid-19, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pembatasan ini dilakukan selama 2 minggu. Gunanya agar mencegah penularan virus corona, dan semoga setelah PSBB pandemi bisa lekas berakhir.

Masyarakat yang kena PSBB diharap bekerja sama dengan pemerintah dan tim satgas covid. Mereka dibatasi saat bepergian ke luar rumah, dan wajb pakai masker. Sementara anak-anak tetap belajar di rumah, dan orang tuanya boleh work from home meski hanya 75% dari jatah masuk kerja.

Sementara itu, pusat perbelanjaan maksimal buka pukul 7 malam. Jam buka ini juga berlaku pada pula tempat keramaian lainnya seperti restoran atau cafe. Mereka juga hanya boleh menampung 25% pengunjung. Juga harus memenuhi protokol kesehatan seperti semua pengunjung dan karyawan pakai masker, menjaga jarak, dan disediakan tempat cuci tangan.

PSBB yang dilakukan lagi, khusus di 2 pulau ini, tidak usah membuat masyarakat kecewa. Karena tujuan dari pembatasan adalah menekan penularan corona. Dari data tim satgas Covid-19 per 6 januari 2021, ada lebih dari 10.000 pasien covid yang baru. Angka ini tentu mengerikan, dan PSBB adalah cara untuk mengendalikan naiknya angka infeksi virus covid-19.

Naiknya jumlah pasien corona sebenarnya sudah diprediksi oleh para ahli epidemi. Karena pada desember lalu, ada libur panjang akhir tahun. Meki durasinya dipersingkat oleh pemerintah, namun tetap saja ada yang bandel dan traveling ke luar kota. Bahkan mereka rela melakukan tes swab ketika akan mengunjungi Pulau Dewata, padahal termasuk mahal.

Kenakalan sebagian masyarakat ini membuat para tenaga medis pusing. Karena Rumah Sakit yang menangani corona selalu penuh oleh pasien. Bahkan di salah satu RS besar di kota Malang, ruang lobby jadi kamar pasien sementara, saking membludaknya orang yang terangkit oleh virus covid-19.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan