Kasus Melonjak, Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Jabar Lampaui Batas Standar WHO

BANDUNG – Kapasitas rumah sakit dan tempat isolasi pasien Covid-19 di Jawa Barat (Jabar) sudah melebihi batas aman standar WHO, yakni melebihi 60 persen.

DPRD Jabar mendesak Pemprov Jabar untuk mempercepat penambahan kapasitas ruang untuk penanganan pasien yang saat ini secara rata-rata telah mencapai angka 78,40 persen.

Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya menuturkan, penambahan kapasitas ini harus segera dilakukan lantaran jumlah pasien terpapar Covid-19 terus melonjak.

Komisi V DPRD Jabar, katanya, telah memantau sejumlah rumah sakit di Jabar yang merawat pasien Covid-19, di antaranya RSUD Al Ihsan di Kabupaten Bandung yang menjadi salah satu rumah sakit milik Pemprov Jabar yang kewalahan menangani lonjakan angka pasien.

“Kondisi Al Ihsan ini sedang tegang-tegangnya, 24 jam sehari pasien masuk. Kemudian dalam posisi bahwa jumlah pasien yang akan masuk melebihi jumlah bed yang ada, sehingga sistemnya waiting list,” kata Abdul Hadi, Kamis (7/1).

RSUD Al Ihsan sendiri, katanya, sudah membagi klasifikasi ruang perawatan berdasarkan keparahan gejala pasien. Dari mulai ruang perawatan hijau untuk gejala ringan, ruang perawatan kuning untuk gejala sedang, dan ruang merah unruk pasien bergejala parah. Kemudian ada juga perawatan di IGD dan ICU.

“Kondisinya sudah sampai tidak cukup. Sangat-sangat darurat dan sangat memprihatinkan. Yang bisa dilakukan adalah antisipasi, Pemprov Jabar ini perlu menyediakan rumah sakit darurat untuk menampung pasien di ruang rawat hijau,” katanya.

Dengan adanya rumah sakit darurat khusus pasien Covid-19 bergejala ringan, katanya, pasien di ruang perawatan hijau ini bisa dipindahkan ke rumah sakit darurat.

Sehingga pasien dari ruang perawatan kuning dan merah bisa digeser ke ruangan yang tadinya digunakan pasien bergejala ringan di rumah sakit utama.

“Mereka yang bergejala ringan itu penanganannya mereka istirahat yang cukup, sirkulasi udara baik, tanpa harus ada semacam infus, ventilator, dan lain-lain. Jadi perawatannya cenderung mudah yang hijau ini. Ketika rumah sakit sudah bisa disediakan tempat baru, maka Insyaallah beban untuk menampung yang tadinya di ruang kuning dan merah itu ada alokasi tempat tidurnya lagi,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan