BANDUNG – Menjelang libur natal dan tahun baru (nataru) pintu masuk ke wilayah Jawa Barat (Jabar) semakin diperketat. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus korona yang semakin melonjak setiap harinya.
Wakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar, Uu Ruzhanul Ulum menyebutkan, ada empat titik pos yang menjadi pusat dalam melakukan tes cepat antigen kepada para wisatawan yang datang.
“Menjelang libur natal dan tahun baru, kami akan melakukan operasi di empat titik masuk Jawa Barat yang akan dimulai pada Rabu 23 Desember (hari ini). Kami akan menyiapkan alat tes antigen. Kalau ada yang positif, kami akan kembalikan ke daerah asal,” kata Uu, usai rapat Komite Kebijakan Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar, di Mapolda Jabar, Selasa (22/12). Menurut Uu, karena Jabar masuk wilayah yang penyebaran Covid-19 masih tinggi, sehingga disediakan empat titik. Namun, kata Uu, daerah yang miliki risiko tinggi atau zona merah di Jabar berkurang dari minggu sebelumnya. Saat ini, tinggal dua daerah yang masih berstatus zona merah, yakni Kabupaten Karawang dan Kota Depok.
“Jawa Barat reproduksinya rangking ketiga dibanding provinsi lainnya secara nasional, artinya penyebarannya masih luar biasa. Namun, setelah kemarin ada delapan zona risiko tinggi, sekarang tinggal dua,” kata Uu yang juga menjabat Wakil Gubernur Jabar ini.
Disinggung terkait kerumunan,Uu pun mengatakan, saat ini dilarang ada kerumunan, apalagi menjelang natal dan tahun baru tidak boleh ada kegiatan hiburan dan lain-lainnya. Apabila ada, kata Uu, pihaknya akan membubarkan dengan tegas.
Dan apabila ada tempat hiburan yang masih menyelenggarakan kegiatan malam tahun baru, maka akan dicabut izin-izinnya dan juga akan ditutup.
“Hal ini sudah berkoordinasi dengan bupati/wali kota yang ada di wilayah Jawa Barat.
Oleh karena itu, saya sampaikan dari sekarang, apabila nanti ada yang dibubarkan, jadi jangan lagi disalahkan kami,” kata Uu.
Uu meminta masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta tidak berkerumun. Hal ini penting dilakukan sambil menunggu datangnya vaksin pada Januari 2021.