NGAMPRAH – Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali ke zona oranye atau risiko sedang penyebaran Covid-19 dari sebelumnya berada di zona merah. Hal tersebut tentunya menjadi kabar baik.
Meskipun sudah keluar dari zona merah, bukan berarti menurunkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 mengingat hasil evaluasi Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat, KBB masih ada di level kewaspadaan tingkat tinggi.
“Hasil evaluasi mingguan Satgas Penanggulangan Covid-19 Jabar, kita kembali ke zona oranye tapi level kewaspadaan tinggi,” kata Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjajanto, Kamis (10/12).
Hal tersebut lantaran penambahan kasus Covid-19 di KBB sendiri terus melonjak. Berdasarkan catatan Dinkes KBB, kasus Covid-19 di KBB menyentuh angka 1246 orang.
Rinciannya 397 orang positif aktif atau bertambah 15, lalu 818 orang dinyatakan sembuh atau ada penambahan 20 orang, serta 27 orang meninggal dunia.
“Untuk penambahan setiap hari selalu ada, hanya saja berimbang antara yang positif dengan yang sembuh. Rata-rata per hari ada yang positif sampai 20 dan yang sembuh bisa lebih dari 20,” terangnya.
Sementara hingga saat ini, Hernawan memastikan ketersediaan ruang isolasi khusus Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan aman meskipun sebelumnya sempat ada pasien positif yang masuk daftar tunggu.
“Untuk saat ini ada, karena sebetulnya lonjakan kasus itu kan fluktuatif. Bisa saja minggu depan kekurangan lagi, tapi kita terus berupaya memberikan pelayanan terbaik,” bebernya.
Penambahan kasus Covid-19 di KBB sendiri didominasi oleh klaster keluarga dan pelaku perjalanan luar daerah. Untuk itu pihaknya meminta agar masyarakat menahan diri berpergian jika tidak mendesak.
“Catatan kita libur panjang itu menyumbang 10 persen penambahan kasus. Libur panjang akhir tahun pun kita prediksi akan ada peningkatan lagi. Kita minta masyarakat menahan diri untuk berpergian dulu,” tandasnya. (mg6/bam)