Ribuan Buruh Cianjur Kepung Pendopo, Minta UMK 2021 Naik 8 Persen

“Padahal direkomendasi­kan ketiga mencabut reko­mendasi pertama, dan ke dua, saya merasa aneh ketika Dewan pengupahan Provinsi Jawa barat sudah rapat pleno dan memutuskan kenaikan UMK cianjur 8 persen. Tapi kenapa ada surat rekomen­dasi ke empat pada tanggal 20 yang nyata-nyata sudah di pleno kan di Dewan pen­gupahan Provinsi Jabar,” kata Asep Malik.

Menurutnya, isi rekomen­dasi ke empat mengklari­fikasi rekomendasi bahwa rekomendasi Bupati Cianjur merujuk ke rekomendasi pertama dan kedua. Pada­hal rekomendasi pertama dan kedua sudah di cabut pada tanggal 18 dan secara otomatis rekomendasi yang ke tiga menjadi rujukan De­wan pengupahan Provinsi Jawa barat untuk jadi bahan rekomendasi kenaikan UMK Cianjur yang akan di tetap kan oleh Gubernur Jabar.

“Makanya kita melakukan aksi, karena ada rekomen­dasi siluman,” jelasnya.

Semetara itu Ketua DPC SPN Hendra Malik men­gatakan, hasil audiensi di Pendopo pihaknya tidak mendapatkan jawaban yang pasti. Pasalnya selain tidak bertemu dengan Pjs Bu­pati Cianjur Dudi Sudrajat Abdurachim, melainkan hanya bertemu dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Cecep Alamsyah dan Dinas Ketenagakerjaan Heri Su­parjo, dengan begitu tidak membuahkan jawaban yang pasti.

Akan tetapi lanjut Hendra Malik, berdasarkan infor­masi yang ia dapat dari audiensi tersebut dirinya mencurigai adanya tangan-tangan jahil dari oknum yang tidak ingin adanya kenaikan UMK Cianjur di tahun 2021

“Entah itu, Apindo, atau memang Pemprov Jabar yang memang tidak ingin ada kenaikan UMK Cianjur. Kami besok Kamis (26/11) bersama para Ketua buruh di Cianjur yang didamp­ingi oleh Pemkab Cianjur dan juga Polres Cianjur akan mendatangi Pemprov Jabar, siapa sebenarnya yang mendzolimi buruh Cianjur,” kata Hendra Malik.

Hendra Malik berharap kedatangannya ke Pemprov Jabar bisa membawa kabar baik bagi buruh Cianjur, dan apabila tetap tidak menda­patkan jawaban itu, maka pihaknya tidak segan-segan untuk melakukan aksi yang lebih besar lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi.

“Kalau tidak mendapatkan jawab pasti, kami buruh Cianjur akan mensweping semua perusahaan Cian­jur untuk melakukan aksi yang lebih besar lagi,” pung­kasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan