Jantung Arizona

Maka, Trump sampai menelepon pemilik Fox News. Tidak diberitakan apakah telepon itu diterima oleh Rupet Murdoch dan bagaimana isi kemarahannya.

Sememihak-mihaknya Fox News, kaidah jurnalistik harus dipenuhi. Termasuk kebanggaan jurnalistik kalau bisa menjadi ”yang pertama” menyiarkannya. Sedang CNN –mungkin karena sudah ketinggalan– memilih ”hati-hati lebih penting dari yang pertama”.

Dengan kemenangan di Arizona berarti kemenangan Biden di depan mata. Itulah yang membuat marah Trump. Belum lagi ia merasa Arizona adalah basis kemenangannya 4 tahun lalu.

Tapi ia lupa sebagian orang Arizona marah padanya. Yakni ketika Trump selalu melecehkan tokoh politik Arizona dari kubu Republik sendiri: John McCain. ”Ia bukan pahlawan.” kata Trump. Itu gara-gara di perang Vietnam McCain tertangkap dan dimasukkan penjara.

Tentu Trump membayangkan pahlawan Amerika itu harus seperti Rambo. Yang sesulit apa pun bisa lolos di Vietnam.

Dengan menang di Arizona itu Biden sudah mendapat 264 ”kursi”. Tepatnya: 264 paket. Untuk menang –dan menjadi presiden– diperlukan setidaknya mendapat 270 ”kursi”. Berarti Biden tinggal perlu 6 ”kursi” lagi.

Yang paling mungkin, 6 kursi itu bisa didapat dari negara bagian Nevada. Pas. Nevada punya ”kuota” 6 ‘kursi’. Dan Biden sudah unggul di situ. Selisih suaranya pun kian hari kian lebar. Sisa suara yang belum dihitung pun yang dari kawasan Las Vegas dan sekitarnya. Suara dari kawasan itu umumnya memilih Biden.

Belum aman?

Tentu Biden masih berharap bisa menang di negara bagian Pennsylvania. Yang ”kuota kursi” -nya besar: 20 ”kursi”. Posisi sekarang Biden memang masih kalah. Tapi suara yang belum dihitung masih besar.

Awalnya, Trump unggul sampai 800.000 suara. Karena itu Trump bangga sekali menyebutkan besarnya kemenangan di Pennsylvania. Simaklah pidato Trump sebelum tidur tanggal 3 November itu. Begitu tinggi pujiannya pada pendukungnya di Pennsylvania.

Tapi begitu Trump bangun tidur selisih kemenangannya tinggal 300.000. Lalu turun lagi tinggal 200.000.

Saat saya menulis Disway ini, jam 17.00 kemarin sore, kemenangan Trump di situ tinggal 18.229 suara.

Padahal masih sekitar 300.000 yang belum dihitung. Itu pun suara dari kota besar Philadelphia. Yang umumnya memilih Biden.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan