Suka Rambo

Kalaupun lusa nanti Joe Biden kalah, terutama, menurut pendapat saya, karena faktor pajak ini. Biden akan menaikkannya. Memang tidak akan semua dinaikkan. Yang naik hanya golongan pendapatan tinggi. Tapi kesan umum jelas: Biden akan menaikkan pajak.

Rendahnya pajak di zaman Trump itulah yang membuat dolar kembali mengalir masuk ke Amerika. Sampai membuat beberapa negara kelabakan kekurangan dolar.

Selama Trump menjadi presiden, sebelum Covid, ekonomi Amerika benar-benar meroket. Pasar modalnya naik gila-gilaan. Nasiblah –tepatnya, Covid-lah– yang membuat nama Trump hancur.

Bagaimana janjinya menciptakan 25 juta lapangan kerja? Sebenarnya Trump juga sudah berhasil menciptakan 7 juta lapangan kerja baru. Jumlah pengangguran pun turun drastis sampai tinggal 3 persen.

Tapi, “langit” memutuskan lain: Trump diserang Covid-19. Pemerintahannya maupun dirinya sendiri. Ekonomi hancur. Pengangguran naik lagi menjadi 14 persen. Lapangan kerja yang tercipta mendadak hilang. Kebijakan penanganan Covid-nya yang sembrono lebih menghancurkan reputasinya.

Langit tidak memihak Trump.

Tapi, setidaknya Trump sudah melaksanakan janjinya. Kalau saja tidak ada Covid, 25 juta lapangan kerja baru itu bisa-bisa benar-benar tercipta.

Bagaimana dengan janji menghapus Obama Care?

Pun Trump tidak ogah-ogahan. Ia sungguh-sungguh akan mencabutnya. Lebih 16 kali Trump mengupayakan pencabutan itu. Tapi masih gagal. Terutama karena DPR dikuasai oposisi.

Namun, terlihat Trump tidak menyerah. Janji pemilu itu ingin ia laksanakan sungguh-sungguh. Hambatan dari DPR tidak ia jadikan kambing hitam. Terakhir Trump sampai menggugat ke Mahkamah Agung. Bahwa Obama Care itu melanggar konstitusi.

Sambil menunggu putusan Mahkamah Agung, Trump mengupayakan agar jabatan hakim agung yang kosong ia isi. Kini dari 9 hakim agung, 6 sudah di pihak Trump. Mereka itulah yang akan memutuskan nasib Obama Care.

Di Amerika jabatan hakim agung itu seumur hidup. Kecuali yang bersangkutan mengundurkan diri atau meninggal dunia.

Intinya: rakyat tahu Trump bersungguh-sungguh dalam upaya melaksanakan semua janji kampanyenya.

Maka, kalau Trump Rabu lusa gagal untuk masa jabatan kedua itu, 100 persen karena Covid. Memang banyak juga yang benci Trump akibat kegilaannya. Tapi, bukankah orang Amerika itu banyak yang suka kegilaan?

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan