RSUD Cianjur Tambah 100 Ruang Isolasi Covid-19

CIANJUR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat, menambah 100 ruangan isolasi dari sebelumnya hanya 50 ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur, seiring tingginya angka temuan pasien positif sejak satu bulan terakhir yang jumlahnya mencapai 239 orang dan sembuh sebanyak 135 orang.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur, Senin (2/11) mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan rumah sakit untuk menambah 50 sampai 100 ruangan isolasi baru karena tingginya angka pasien positif yang ditemukan, terlebih RSUD Cianjur selama ini menjadi rumah sakit rujukan COVID-19.

“Bahkan saat ini diberlakukan sistem tunggu bagi mereka yang ditemukan positif tanpa gejala karena kurangnya ruang isolasi di vila khusus dan rumah sakit. Dua bulan sebelumnya kami sempat mengurangi jumlah ruang isolasi di rumah sakit menjadi 50 ruangan karena sedikitnya temuan pasien positif,” katanya.

Ia menjelaskan, seiring tingginya temuan pasien positif tersebut, membuat pihaknya menambah ruang isolasi di rumah sakit yang dapat menampung hingga 150 pasien. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ruangan yang ada akan dipakai untuk mengisolasi pasien yang tidak tertampung di vila khusus.

Untuk saat ini, ujar dia, dari 50 ruang isolasi yang tersedia di rumah sakit, hanya tersisa beberapa ruangan, sehingga perlu ada penambahan sebagai upaya antisipasi kembali melonjaknya angka pasien positif setelah libur panjang dan cuti bersama.

“Penambahan tersebut, akan dilakukan dalam pekan ini, sebagai upaya antisipasi dan kesiapan rumah sakit rujukan dalam menangani pasien positif yang disertai penyakit penyerta atau tidak,” katanya.

Ia menambahkan, hingga saat ini, pihaknya terus melakukan tes PCR ke berbagai kalangan, termasuk kantor pemerintah, untuk mengetahui kondisi kesehatan seluruh pegawai yang ada di kantor tersebut, bahkan penelusuran langsung dilakukan ketika ditemukan pasien positif sebagai upaya memutus rantai penyebaran.

“Harapan kami berbagai upaya penanganan dan antisipasi dapat dilakukan dengan cepat, sehingga penyebaran virus berbahaya ini tidak terus meningkat. Saat ini Cianjur masuk dalam zona orange atau daerah rawan penularan,” katanya. (ant/je)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan