Jadi Korban Pengeroyokan Orang Tak Dikenal, Anggota Ormas Babak Belur

SUMEDANG Dian F (17) harus menjalani perawatan intensif di RSUD Sumedang. Pasalnya, pemuda yang diketahui salah seorang anggota Ormas AMX itu, dianiaya sekelompok orang tak dikenal.

Penganiayaan terjadi di Jalan Pangeran Suriaatmadja tepatnya di sekitar Cikondang, Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan pada Jum’at tengah malam sekitar pukul 02.00 saat korban sedang bekerja.

”Tiba-tiba datang sekelompok orang berjumlah sekitar 8 – 10 orang.

Mereka langsung menyerang korban secara membabi-buta,” kata Irwan Kurniawan yang merupakan kerabat korban menuturkan kepada wartawan, baru – baru ini.

Akibat dari serangan itu, kata dia, korban mengalami luka serius pada bagian kepala. ”Tadi malam saya dapat informasi bahwa korban telah dianiaya sekelompok orang yang entah dari mana asalnya,” tutur Irwan.

Disebutkan, saat kejadian korban sedang menjemput penumpang bus di Cikondang. ”Tiba-tiba ada sekelompok orang menyerang korban hingga harus dijahit sebanyak sepuluh jahitan,” ujarnya.

Sedangkan motif penganiyaan diduga karena masalah sepele. Padahal, korban dikenal sebagai orang yang pendiam dan sopan.

”Saya tanya ke korban juga, beliau tidak tahu dan sama sekali tidak punya masa lalu atau masalah apa-apa dengan para pelaku. Mungkin karena spontanitas atau tersinggung karena si korban melihat, langsung dikeroyok aja,” katanya.

Dikatakan, kondisi korban saat ini mengalami luka berat. Korban mendapat 10 jahitan di bagian pelipis atas mata.

”Kemudian hasil ronsen tadi, ada juga luka memar di bagian bawah perut. Pokoknya sadis lah,” ujarnya.

Atas kejadian itu, Irwan beserta jajaran AMX langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Sumedang. Terlebih, hasil visum telah keluar dari pihak RSUD Sumedang.

”Tentunya korban bagian dari AMX juga. Sehingga, kita dari jajaran pengurus akan mendampingi korban. Karena ini merupakan kejadian hukum yang berat,” ucapnya.

Kata Irwan, jika dalam waktu 1×24 jam pelaku tidak ditemukan, pihaknya khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

”Kita serahkan semuanya kepada aparat penegak hukum. Daripada nanti jika ada solidaritas, maklum anak muda, takut lah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti balas dendam, tawuran warga. Itu yang tidak diinginkan oleh AMX,” jelasnya. (nur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan