Hijrah dari Berpikir Negatif ke Positif

Dengan kata lain, positive thinking artinya proses dalam menciptakan pikiran yang baik dan mengubah energi positif menjadi suatu kenyataan. Viera Biffer (dalam Said, 2010) menegaskan berpikir positif artinya adalah mengambil manfaat dengan menggunakan akal kesadaran dengan penuh kerelaan dalam bentuk yang positif.

Dalam pandangan agama Islam berpikir positif disebut khusnudzon (berbaik sangka) dan merupakan salahsatu akhlak mahmudah  (terpuji). Sifat ini seringkali kontekstual dengan kesulitan sebagai dinamika hidup yang sering mendorong kita berpikir negatif (shu’udzhon) khususnya kepada Allah SWT.

Sepertinya Allah SWT tidak sayang kepada kita. Padahal kita tidak tahu skenario Allah, bahwa dengan kesulitan tersebut, justru Allah SWT menghendaki kebaikan bagi diri kita sebagaimana disampaikan dalam Al Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 216:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Allah SWT hendak mendidik dan menempa kita agar menjadi manusia yang unggul. Jadi, sungguh tidak ada alasan apa pun bagi kita untuk berpikir negatif kepada Allah SWT.

Sebab dengan bershu’udzhon selain merupakan akhlak mazmumah (tercela) di hadapan Allah SWT, juga merugikan diri sendiri. Terlebih-lebih bagi seorang muslim berpikir negatif kepada Allah SWT, selain berbuah dosa besar, juga akan membuat kita menjadi pesimis, kehilangan harapan dan putus asa (El-Bantani, 2010: 78-79).

Untuk itu penting bagi kita untuk senantiasa memelihara ciri-ciri berpikir positif, seperti selalu bersikap tenang, istiqomah, tidak mudah khawatir dan selalu berusaha untuk bersikap bijak dalam menghadapi ujian kehidupan.  Ungkapan “Part of solution not Part of problem” mungkin merepresentasikan ciri berpikir positif tersebut.

Bagaimana caranya agar jangan sampai pikiran negatif mengendap dalam diri kita?. Maka setiap hari kita  perlu  melakukan introspeksi diri. Salahsatunya dengan selalu beristighfar atau memohon ampun kepada Allah. Kalimat istighfar bisa diucapkan kapan dan di mana saja.

Kalimat istighfar yang bunyinya  “astagfirullah”  artinya “aku mohon ampunan ya Allah” terdengar singkat, tapi makna dan hikmah di balik istighfar sungguh dahsyat dan akan selalu menjadi sumber energi baru bagi terpeliharanya berpikir positif.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan