Perketat Masuknya Pengunjungi Wisata

NGAMPRAH – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memperketat pengawasan masuknya wisatawan dari luar Jawa Barat yang berkunjung ke tempat wisata khususnya di wilayah Lembang.

Hal tersebut,  terkait dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jakarta akibat masih banyaknya temuan kasus Covid-19. Sehingga untuk sementara waktu aktivitas warga Jakarta dibatasi.

”Selama ini warga Jakarta yang wisata ke KBB khususnya Lembang di hari libur atau akhir pekan sangat dominan. Makanya dengan masih tingginya angka Covid-19 dan adanya PSBB di Jakarta, maka kami akan memperketat pengawasan di tempat-tempat wisata,” kata Kadisparbud Sri Dustirawati, Jumat (25/9).

Menurut Sri, hingga kini belum ada instruksi dari Gubernur Jabar yang melarang wisatawan luar Jabar untuk masuk seperti saat PSBB pertama diterapkan. ” Kalau Saat PSBB pertama, objek wisata ditutup dan wisatawan luar Jabar tidak bolehkan masuk. Kalau sekarang hanya diperketat,” jelasnya.

Disinggung apakah perlu ada surat keterangan swab atau rapid test kepada wisatawan yang datang, belum ada arahan kebijakan hingga seketat itu. Namun yang jelas protokol kesehatan bakal semakin diperketat bukan hanya berlaku ke wisatawan tapi juga ke karyawan di tempat wisata. Hal itu untuk disiplin menjalankan prosedur pencegahan Covid-19. Begitupun ke objek wisata skala kecil yang dikelola Pokdarwis atau komunitas yang pengunjungnya lokal, akan diterapkan prosedur yang sama.

”Pastinya kondisi itu (PSBB) akan berpengaruh ke sektor wisata. Sekarang aja rata-rata tempat wisata hanya dikunjungi tamu sekitar 30 persen di saat weekend, padahal pemerintah sudah membolehkan hingga 50 persen dari kapasitas kawasan. Kalau dari data yang kami rangkum wisatawan ke KBB baru mencapai 1,2 juta dari 4,8 juta pada periode yang sama di tahun lalu,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, owner Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Eko Supriyanto mengaku, meski PSBB Jakarta diberlakukan mulai Senin (14/9/2020) namun dampak kunjungan wisatawan sudah dirasakan sepekan sebelumnya.

Faktanya, kata Eko, kunjungan wisatawan ke tempatnya mengalami penurunan hingga 40 persen di saat akhir pekan lalu. Dirinya layak untuk khawatir mengingat sebagian besar wisatawan yang ke tempatnya berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan