Ekonomi Jabar Terjun Bebas

Tak hanya itu, Acuviarta menyebut beberapa daerah di Jabar seperti Bogor, Depok, dan Bekasi yang menjadi penyangga DKI Jakarta itu kontribusi ekonominya terhadap perekonomian Jabar secara agregat cukup besar.

Sedangkan, lanjut dia, dalam klaster industri itu adalah sektor terbesar di Jabar. Sehingga basis industri itu ada di Bekasi, Bogor, dan Karawang yang terkena dampak secara langsung.

“Dampak secara tidak langsung kan juga saya kira ada efek secara psikologi juga untuk melakukan aktivitas antara ketiga daerah tersebut dengan daerah Jabar yang lain termasuk juga penduduk DKI dengan daerah Jabar di luar penyangganya,” ucapnya

Berkaca dari PSBB bulan April 2020, Acuviarta menjelaskan bahwa perekonomian di Jabar mengalami kontraksi sampai minus 5.98 persen. Atas dasar itu, dia meminta Pemerintah Daerah untuk bertindak cepat agar dampak PSBB DKI tidak terlalu berpengaruh.

“Saya kira itu ada sebuah refleksi, kemudian meskipun mobilitas barang dan jasa itu sebenarnya tidak terkendala, karena ada beberapa lapangan usaha ada beberapa aktivitas yang masih diperbolehkan,” jelasnya.

Disisi lain, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, hadirnya kawasan metropolitan baru di Jabar, segitiga emas Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati) menjadi angin segar untuk pertumbuhan ekonomi lantaran banyak investor yang melirik mulai dari investor Jepang, Taiwan hingga timur tengah.

“Aeropolis di daerah Kertajati diminati oleh Tiongkok, untuk Taiwan tertarik satu kota industri baru itu adalah di daerah Indramayu, dan Timur Tengah tertarik dengan lahan RNI yang akan didesain sebagai kota baru berbasis industri halal,” kata Emil sapaan akrabnya.

Orang nomor satu di Jabar ini menyebutkan, 10 kota baru di kawasan Segitiga Rebana ini pun diperkirakan bisa menghadirkan 5 juta lapangan pekerjaan selama 15 tahun.

“Pergerakan di kawasan Rebana, terutama daerah Patimban ini, akan menumbuhkan pergerakan dua hinggga empat persen pertumbuhan ekonomi untuk Jabar serta akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional,” ucap Emil.

“Harapannya kawasan (Rebana) ini menjadi kawasan percontohan, di mana akes impor dan ekspor internasional melalui (Pelabuhan) Patimban, (Bandara Internasional) Kertajati sebagai pendukung melalui layanan penumpang internasional,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan